Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air untuk melakukan pengecekan semburan air di persawahan Desa Sidolaju Kabupaten Ngawi, Jatim.
"Saya sudah minta untuk dicek karena semburan airnya berpotensi," ujarnya ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan semburan air di Ngawi yang tingginya mencapai 30 meter akan didalami apakah bisa dijadikan air bersih untuk minum ataukah digunakan untuk keperluan lainnya.
Menurut dia, peristiwa tersebut dinamkan air artesis, yamkni air bawah permukaan dengan tekanan yang cukup kuat untuk menyebabkan air tersebut naik ke atas dasar suatu celah atau lubang lainnya.
Karena itulah, kata dia, jika semburan air tersebut merupakan potensi yang bagus maka justru menjadi potensi luar biasa, seperti dimanfaatkan untuk keperluan tanaman maupun air minum.
Sementara itu, sebelumnya Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jawa Timur juga telah menurunkan tim untuk meneliti sumur pompa tersebut dan telah mengambil sampel air dari pusat semburan dan sampel air yang menyembur untuk diteliti kandungannya.
"Sampel air tersebut akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kadar gas yang ada. Diperkirakan gas yang ada ini jenis metan," kata Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Jatim Kukuh Sudjatmiko.
Adanya gas metan, lanjut dia, ditandai dengan gelembung-gelembung air di sekitar sumur sehingga dorongan dari gas metan itulah yang membuat semburan air bisa tinggi hingga mencapai 30-an meter.
Sejak pertama kali keluar pada Minggu (5/8) semburan air dari sumur pompa milik Mujianto warga desa sekitar tersebut diperkirakan telah mengairi 5 hektare sawah di kawasan setempat.
Hingga Rabu (8/8) petang, semburan air menyerupai air mancur masih terjadi meski sedikit berkurang, dari ketinggian mencapai 30 meter menjadi 20-25 meter. (*)
Gubernur Jatim Minta Semburan Air di Ngawi Dicek
Kamis, 9 Agustus 2018 17:09 WIB
Saya sudah minta untuk dicek karena semburan airnya berpotensi