Surabaya (Antaranews Jatim) - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik menyatakan dukungannya terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memerangi aksi terorisme, salah satunya ditunjukkan dengan mengunjungi Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, Rabu.
"Atas nama pemerintah Inggris, kami turut berduka cita atas jatuhnya korban serangan teroris di Surabaya beberapa minggu lalu. Doa kami menyertai keluarga korban dan semoga diberikan ketabahan," katanya.
Gereja Pantekosta Pusat Surabaya menjadi salah satu target serangan teroris yang dilancarkan beruntun di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, pada 13 - 14 Mei lalu, yang totalnya menewaskan 14 korban, serta 42 lainnya luka-luka.
"Kami mengutuk aksi terorisme di manapun, hal ini tidak dapat dibenarkan dan dikutuk oleh semua agama," ucapnya.
Dia mengungkapkan konstitusi Indonesia mengedapankan toleransi dan pluralisme sebagai kunci utama yang diadopsi oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta organisasi massa lainnya dalam mengatasi terorisme, kekerasan dan keyakinan "takfiri".
"Inggris dan Indonesia sama-sama pernah menderita akibat serangan teroris. Kedua negara bisa saling berbagi dan bertukar pikiran tentang kontra terorisme. Kita harus terus bekerjasama dalam melawan terorisme dan radikalisme karena kami tidak takut," ujarnya.
Terorisme, lanjut dia, tetap menjadi ancaman yang signifikan dan Inggris siap membantu Indonesia dalam melawan terorisme.
Malik mengapresiasi reaksi cepat aparat keamanan dan tim medis yang telah menolong para korban dan menyelamatkan banyak jiwa dalam aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo pada 13 - 14 Mei lalu.
"Indonesia harus terus meningkatkan usahanya dalam menangkap kelompok teroris dan mengadili mereka sesuai dengan hukum yang berlaku," tuturnya.
Dalam kesempatan itu Malik juga menyatakan menyambut baik Undang-undang Antiterorisme yang baru di Indonesia. (*)
Inggris Dukung Pemkot Surabaya Perangi Terorisme
Rabu, 6 Juni 2018 20:46 WIB
Inggris dan Indonesia sama-sama pernah menderita akibat serangan teroris. Kedua negara bisa saling berbagi dan bertukar pikiran tentang kontra terorisme. Kita harus terus bekerjasama dalam melawan terorisme dan radikalisme karena kami tidak takut