Surabaya (Antaranews Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya akan melakukan operasi darurat pemisahan untuk bayi kembar siam asal Ternate, Maluku Utara, yaitu Khalisa dan Khanisa pada Rabu (23/5).
Ketua tim penanganan bayi kembar siam RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Agus Harianto di Surabaya, Selasa mengatakan kondisi anak keenam dan ketujuh pasangan Suhardijan dan Nur Hayati Syarif dalam keadaan optimal untuk menjalani operasi darurat pemisahan yang dilakukan besok pagi.
"Lama operasi ini diperkirakan 12 jam. Tahapan pertama karena Khanisa ada kelainan jantungnya yang memberatkan kedua bayi maka tujuan utama adalah menutup PDA itu oleh bedah toraks baru dilakukan operasi pemisahan," kata Agus.
Dia menjelaskan, tahapan-tahapan dalam operasi pemisahan sudah ada daftarnya dan diawasi pengamat yang diharapkan kedua bayi akan selamat. Dalam operasi nantinya ada 50 anggota dokter dan perawat yang dipimpin oleh dr Poerwadi dan menggunakan dua kamar operasi.
"Kami mohon maaf untuk pasien lain karena ini operasi penyelamatan. Kami tidak berani menjanjikan keberhasilan karena kami adalah manusia biasa. Insya Allah mohon doa restunya semoga tim bisa menyelamatkan bayi," katanya.
Agus mengaku dalam operasi ini kondisi bayi memang belum maksimal namun sudah optimal. Artinya jika tidak segera dioperasi dan menunggu terlalu lama, kondisi bayi Khanisa akan memburuk karena tergantung alat bantu nafas. Sehingga setiap saat bisa mengancam Khanisa dan juga Khalisa.
"Kondisi terbaru kedua bayi dalam kondisi stabil. Berat bayi 6.150 gram, tidak panas dan mereka siap menjalani operasi pemisahan," ucapnya.
Sementara itu Suhardijan, ayah Khanisa dan Khalisa berharap tim dokter RSUD Dr Soetomo memberikan yang terbaik untuk menolong kedua anaknya.
"Yang pasti berharap tim dokter bisa membantu proses pemisahan kembarnya dan operasi dapat berjalan dengan lancar," ujarnya.(*)