Beijing, (Antara) - Para mahasiswa asal Indonesia di Shenyang, China, membicarakan tentang kekerasan di sekolah, terutama terhadap guru seperti yang terjadi di Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu itu," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Shenyang, Kevin Hartono, kepada Antara di Beijing, Senin.
Pembahasan kekerasan terhadap guru tersebut menjadi topik hangat yang dikemas dalam Latihan Dasar Kepemimpinan.
Selain kekerasan di sekolah, para pelajar asal Indonesia yang mendalami berbagai disiplin ilmu di Provinsi Liaoning itu, juga membahas topik hangat di Indonesia, seperti proyek pembangunan jalan Trans-Papua, Undang-Undang Anti-Hoaks, efisiensi partai politik baru, dan LGBT.
"Hasil diskusi ini kemudian kami rangkum sebagai agenda utama kami dalam menjalankan kepemimpinan di PPI Tiongkok tingkat ranting," kata mahasiswa asal Madiun, Jawa Timur, itu.
Setelah mendiskusikan beberapa topik hangat di Indonesia, para pelajar tersebut kemudian menggelar acara terbuka di Pantai Xinghai.
"Kegiatan 'outbond' ini untuk mempererat tali silaturahim antarpelajar Indonesia di Shenyang," tutur Kevin, menambahkan.(*)
Kekerasan dalam Pendidikan di Madura Dibicarakan Mahasiswa RI di China
Senin, 21 Mei 2018 10:27 WIB
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu itu