Beijing (ANTARA) - Pemerintah China memprotes pengusiran seorang delegasi Tiongkok di Paraguay dan menyebut hal tersebut tidak punya dasar serta tak bisa dibenarkan.
"Departemen terkait di Paraguay yang merupakan negara anggota PBB dan UNESCO serta negara tuan rumah pertemuan sesi ke-19 UNESCO menyampaikan tuduhan dan tuntutan yang tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan terhadap anggota delegasi China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (6/12).
Pada Kamis (5/12) Paraguay mengusir seorang delegasi China karena diduga mencampuri urusan dalam negeri Paraguay yaitu dengan mendesak negara itu untuk memutuskan hubungan dengan Taiwan.
Baca juga: Terlibat penjualan senjata ke Taiwan, China sanksi 13 perusahaan militer AS
Dalam sebuah pernyataan singkat, Kementerian Luar Negeri Paraguay mengatakan telah mencabut visa Xu Wei, seorang utusan senior China untuk Amerika Latin yang berada di Paraguay untuk menghadiri pertemuan tahunan UNESCO dan menyatakannya sebagai persona non grata "atas campur tangan dalam urusan dalam negeri."
"Persona non grata" diatur dalam Pasal 9 Konvensi Wina 1961. "Persona non grata" secara bebas diartikan bahwa: "Negara penerima boleh setiap saat dan tanpa harus menerangkan keputusannya, memberitahu negara pengirim bahwa kepala misinya atau seseorang anggota staf diplomatiknya adalah persona non grata atau bahwa anggota lainnya dari staf misi tidak dapat diterima".
"Delegasi pemerintah China berada di Paraguay atas undangan untuk menghadiri sesi ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Hal ini sangat tidak konsisten dengan praktik internasional, China dengan tegas menentangnya," ungkap Lin jian.
Ia pun menegaskan bahwa hanya ada satu China di dunia, dan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah China.
Prinsip "Satu China", ungkap Lin Jian, telah ditegaskan dalam Resolusi 2758 Majelis Umum PBB dan merupakan norma dasar yang mengatur hubungan internasional dan konsensus yang berlaku di antara masyarakat internasional.
"Merupakan hal yang benar dan adil untuk membela dan menegakkan prinsip satu China, di mana pun kita berada. Tidak ada yang disebut 'campur tangan dalam urusan internal'," tambah Lin Jian.
Sehari sebelumnya, Xu disebut tidak mengikuti sesi UNESCO dan diberitakan hadir di Kongres parlemen di ibu kota Paraguay, Asunción, di mana ia menimbulkan kehebohan diplomatik karena meminta Paraguay untuk memutuskan hubungan dengan Taiwan.
Di lokasi tersebut Xu mengungkapkan minat Beijing untuk menjalin hubungan dengan Paraguay, tetapi menjadi tanggung jawab Paraguay untuk mengambil langkah pertama.
Paraguay adalah satu dari 12 negara yang punya hubungan diplomatik dengan Taiwan selain Belize, Guatemala, Haiti, Saint Kitts and Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent and the Grenadines, Kepulauan Marshall, Palau, Tuvalu, Eswatini dan Vatikan.
Paraguay menjadi satu-satunya negara di Amerika Latin yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan setelah empat negara di kawasan tersebut yaitu Honduras, Panama, Republik Dominika, dan El Salvador dalam beberapa tahun terakhir memutuskan hubungan dengan Taiwan dan beralih ke Beijing dengan prinsip "Satu China".
Kedutaan Besar Taiwan di Paraguay kemudian mengecam China di media sosial X, menyebut Xu sebagai "penyusup" yang berusaha "merusak persahabatan yang kuat antara Paraguay dan Taiwan" yang telah terjalin sejak 1957.