Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, memperketat pengamanan di dalam lingkungan bandara pascaserangan teror bom yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5) yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka.
General Manager Bandara Internasional Juanda Heru Prasetyo, Selasa mengatakan, pengawasan keamanan dan kewaspadaan merupakan perhatian komunitas bandara bersama Satuan Petugas Keamanan (Satgaspam) TNI AL.
"Yakni dukungan dari Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Kol Pelaut (Danlanudal) Bayu Alisyahbana dengan menurunkan sebanyak dua peleton Pasukan Marinir (Pasmar) untuk ikut mengamankan Bandara Internasional Juanda," ujarnya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, situasi ini menjadi prioritas selain menjaga keamanan juga memastikan operasional bandara tetap berjalan normal.
"Hingga saat ini tidak ada dampak langsung terhadap operasional atas peristiwa yang terjadi," katanya.
Menurutnya, untuk menjamin keselamatan para pengguna jasa, sejumlah total 152 Satgaspam TNI AL atau Pengamanan Tertutup (PAMTUP) ditambah 62 personil dari Pasukan Marinir (PASMAR-1) dikerahkan untuk memperkuat pengawasan dan kewaspadaan serta pengamanan ekstra.
"Pemeriksaan kendaraan yang akan masuk ke Bandara Juanda juga diperketat, terkait dengan peristiwa ini," katanya.
Dirinya juga meminta kepada calon penumpang untuk tiba di bandara sekitar tiga jam sebelum jadwal keberangkatan guna mengantisipasi penumpukan akibat peningkatan intensitas pemeriksaan kendaraan yang masuk area bandara.
"Selain itu juga supaya nyaman dan tidak buru-buru dari proses `check in` hingga `boarding," ujarnya.
Sebelumnya di Surabaya terjadi serangan bom bunuh diri di tiga Gereja pada Minggu (13/5). Serangan bom juga terjadi di Markas Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5). Akibat kejadian ini, belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka.(*)