Kediri (Antaranews Jatim) - Pejabat Sementara Wali Kota Kediri Jumadi menghadiri pelantikan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, Komisariat Kediri Mataraman periode 2018-2021 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Rabu.
Jumadi yang juga pengurus ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur menganjurkan agar sektor pertanian berinovasi membuat benih padi yang mempunyai produktivitas tinggi, sehingga ketahanan pangan bisa terjaga.
"Konsumsi beras di Jatim masih 92,76 per kapita per tahun artinya kita masih konsumsi beras. Sedangkan ada mutasi lahan 1.100 hektare per tahun ini jadi tantangan besar di sektor pertanian membuat inovasi, riset, secepatnya dengan beni yang produkvitasnya tinggi," katanya di Kediri.
Jumadi dalam acara pelantikan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, Komisariat Kediri Mataraman periode 2018-2021 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, tersebut mengatakan tantangan itu harus menjadi perhatian tersendiri, mengingat setiap tahun lahan yang mutasi cukup banyak.
Di Kota Kediri, Jumadi mengatakan untuk kebutuhan pokok terutama beras mencukupi. Kediri adalah kota jasa, sehingga untuk bahan pokok terutama beras ada bulog sebagai lembaga yang berwenang untuk cadangan beras, serta stok di toko.
Walaupun secara luas lahan di Kota Kediri terbatas, faktanya untuk inflasi di Jatim ataupun Kediri rendah, sehingga kebutuhan pokok masih bisa dicukupi dan terjangkau. Ia tetap mengingatkan, sebab untuk kebutuhan bukan hanya saat ini, melainkan beberapa tahun ke depan.
"Kediri adalah kota jasa, jadi kalau masalah beras diatur distribusinya. Ada bulog untuk cadangan, juga ada toko. Namun, faktanya kemarin inflasi untuk pangan (Kediri) terendah di Jatim, jadi masih terkendali," katanya.
Ia juga menambahkan, sebenarnya saat ini pemerintah sudah mempunyai aturan untuk menetapkan zonasi dengan peraturan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sehingga untuk lahan pertanian tetap bisa dijaga.
"Pemerintah sudah membuat instrumen, perda zonasi untuk lahan pertanian berkelanjutan dan yang harus dijaga. Tidak boleh dibangun tanpa izin dan ada persyaratan tertentu untuk pemanfaatan sawah," kata dia.
Ia berharap, dengan berbagai masukan tersebut, pemerintah bisa secepatnya membuat program, menciptakan benih yang mempunyai produktivitas tinggi. Program itu diharapkan juga mendapatkan dukungan perkembangan teknologi, sebab kebutuhan akan beras tinggi.
Sementara itu, Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur Eko Purwanto mengatakan pembentukan ISEI Komisariat Kediri Mataraman tersebut tentunya diharapkan bisa membawa manfaat. Dukungan adanya pembentukan komisariat ini juga cukup tinggi, dengan jumlah anggota hingga sekitar 100 orang, padahal minimal adalah 25 anggota.
Ia mengatakan, ISEI Cabang Surabaya kini mempunyai delapan komisariat dan salah satunya yang baru dilantik yaitu ISEI Komisariat Kediri Mataraman. Mereka yang tergabung di ISEI ada yang dari lembaga pendidikan ataupun lembaga bisnis.
"Kami berharap dengan komisariat baru bisa meningatkan eksistensi. Kami banyak kegiatan meliputi seminar, diskusi, pelatihan dan kegiatan lainnya. Ini dalam upaya membahas perbaikan kondisi perekonomian," kata Eko.
Dalam acara tersebut, selain dihadiri pejabat dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, juga dari Pemkot Kediri, BPS Kota Kediri, serta dari berbagai tamu undangan yang mayoritas dari perguruan tinggi wilayah keresidenan Kediri dan Madiun. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna
Pjs Wali Kota Kediri Anjurkan Pertanian Berinovasi (Video)
Rabu, 2 Mei 2018 22:52 WIB
Konsumsi beras di Jatim masih 92,76 per kapita per tahun artinya kita masih konsumsi beras. Sedangkan ada mutasi lahan 1.100 hektare per tahun ini jadi tantangan besar di sektor pertanian membuat inovasi, riset, secepatnya dengan beni yang produkvitasnya tinggi