Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan buruh memotong tumpeng sebagai wujud rasa syukur pada peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2018 di depan Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Selasa.
"Ini sebagai bentuk rasa syukur dan selamat Hari Buruh bagi teman-teman buruh semua," ujarnya di sela menemui ribuan buruh bersama pejabat Forkopimda Jatim lainnya di atas panggung.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, ditemani Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Ketua Pengadilan Tinggi Jatim Abdul Kadir, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo, Ketua KSPSI Jatim Fauzi dan Ketua FSPMI Jatim Mudjianto.
Sebelum pemotongan tumpeng juga dilakukan doa bersama dengan harapan buruh semakin sejahtera dan suasana di Jatim tetap aman serta kondusif.
Pada kesempatan tersebut, terkait permintaan peninjauan ulang Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 yang menciptakan disparitas antara daerah dan terkait Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) agar ditinjau ulang, Pakde Karwo mengaku Pemprov Jatim sejak 2011-2012 sudah merumuskan karena penerapannya akan menjadikan disparitas antardaerah semakin jauh.
Pihaknya mengaku sudah mengirimkan surat terkait persoalan disparitas pada 23 Januari 2018 kepada Menteri Tenaga Kerja RI melalui Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial (Jamsos) Kemenaker RI.
"Ternyata oleh menteri dilewatkan dirjennya ditolak semuanya. Jadi, saya sudah mengusulkan dan ditolak pada 23 Februari 2018," ucapnya.
Kendati demikian, ia bersama Forkopimda Jatim akan membuat diskresi meskipun itu dilarang dan tetap mengusulkan lagi kepada pusat.
Sedangkan, tentang PP 78/2015 terkait Tenaga Kerja Asing (TKA), ia menginginkan ada pembenahan terhadap peraturan tersebut, yaitu tidak mempermasalahkan bagi TKA yang memiliki keahlian, tapi yang tidak memilikinya diharap tidak masuk.
Pada kesempatan sama, Pakde Karwo juga meminta kepada ribuan buruh yang hadir agar bisa menjadi model di seluruh Indonesia dalam memperingati hari buruh, yakni peringatan yang damai, tidak melakukan kekerasan.
Sementara itu, usai ditemui Gubernur dan makan bersama, massa buruh meninggalkan lokasi unjuk rasa dan kembali ke tempat masing-masing dengan pengawalan aparat kepolisian.
Di lokasi, hadir sejumlah elemen buruh, antara lain Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serikat Pekerja NAsional (SPN), Aliansi Perjuangan Buruh Jawa Timur (APBJ), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan beberapa serikat buruh lainnya dan beberapa serikat buruh lainnya. (*)