Jakarta, (Antara) - Pakar laktasi Ray Basrowi mengatakan menyusui eksklusif dapat menjadi kontrasepsi alamiah karena periode tidak haid akan lebih panjang.
"Periode tidak haid lebih panjang bisa sampai sembilan bulan, maka efektivitas pencegahan kehamilan bisa mencapai 98 persen," kata Ray pada seminar dalam rangka Hari Kartini "Pekerja Perempuan Sehat Penentu Generasi Penerus Bangsa" di Jakarta, Kamis.
Pada seminar yang digelar Kementerian Kesehatan tersebut, Ray mengatakan, kontrasepsi alami tersebut hanya dapat dimanfaatkan selama enam bulan saja atau pada saat pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif hingga bayi berusia enam bulan.
Ibu yang menyusui secara eksklusif juga lebih bahagia karena menyusui meningkatkan hormon endorfin. Menyusui juga meningkatkan hormon serotin yang dapat meningkatkan "mood" atau suasana hati yang positif.
Lebih lanjut dia mengatakan selain untuk mencegah kehamilan, menyusui juga dapat menurunkan berat badan pascamelahirkan.
"Menyusui dapat menurunkan berat badan lebih cepat dalam periode delapan bulan setelah melahirkan. Karena hormon yang diproduksi selama menyusui memberikan umpan balik dan efek laktasi bayi menghabiskan energi lebih besar," tambah dia.
Di samping itu stres pascamelahirkan akan terjadi jika ibu berhenti menyusui. Ibu gampang marah karena perubahan suasana hati yang begitu cepat.
"Banyak manfaat positif baik bagi ibu mau pun bayi dengan ASI eksklusif, maka jangan takut dam ragu-ragu untuk menyusui eksklusif," ujar Ray.(*)
Kata Pakar Menyusui Ekslusif jadi Kontrasepsi Alamiah
Kamis, 26 April 2018 12:52 WIB
"Periode tidak haid lebih panjang bisa sampai sembilan bulan, maka efektivitas pencegahan kehamilan bisa mencapai 98 persen