Ngawi (Antaranews Jatim) - Daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur di Kabupaten Ngawi ditetapkan sebanyak 699.567 orang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten setempat.
Ketua KPU Ngawi Syamsul Wathoni, Kamis mengatakan jumlah DPT Ngawi untuk Pilkada Jatim yang mencapai 699.567 pemilih tersebut berkurang dari daftar pemilih sementara (DPS) sebelumnya.
"DPS Ngawi sebelumnya mencapai 707.600 orang. Setelah dilakukan verifikasi ulang dan survei lapangan, DPT menurun menjadi 699.567 orang atau berkurang sebanyak 8.033 orang," ujar Wathoni.
Adapun pengurangan tersebut sebagian besar disebabkan karena banyaknya pemilih yang belum masuk dalam database kependudukan. Hal itu karena banyak warga Ngawi yang belum melakukan perekaman data KTP elektronik.
Sesuai aturan, pemilih yang menyalurkan hak pilihnya pada pilkada serentak mendatang harus telah melakukan perekaman data KTP elektronik.
Selain itu, pengurangan jumlah pemilih juga disebabkan karena pemilih tidak berdomisili di Ngawi. Mereka kebanyakan menetap di luar kota ataupun bekerja di luar negeri.
Data KPU setempat mencatat, jika dibandingkan dengan DPT pada Pilkada Ngawi tahun 2015 yang berjumlah 731.794 orang, maka DPT untuk Pilkada Jawa Timur 2018 di Ngawi kini berkurang drastis sebanyak 32.277 orang. Banyaknya selisih DPT tersebut disebabkan karena efektifnya program KTP elektronik sehingga mengurangi data pemilih ganda.
Wathoni menambahkan, bagi pemilih yang belum terdaftar dalam DPT karena belum masuk database kependudukan, haknya memilih masih dapat diselamatkan saat pemungutan suara. Yakni dengan syarat, telah melakukan perekaman data KTP elektronik dan memiliki surat keterangan sebagai pengganti KTP elektronik.
DPT yang sudah ditetapkan KPU tersebut masih bisa berubah karena proses perbaikan yang dilakukan. Perubahan jumlah tersebut bisa karena pengurangan ataupun penambahan.
Adapun perubahan tersebut karena kemungkinan adanya pemilih yang meninggal dunia, perubahan status menjadi TNI/Polri, serta pindah domisili bukan lagi menjadi penduduk Ngawi. (*)