Kediri (Antaranews Jatim) - Seorang mahasiswi dari Universitas Nusantara PGRI Kota Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia setelah terhanyut saat mengikuti arung jeram di Sungai Pait, Desa Kandangan, Kabupaten Kediri.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agata mengungkapkan korban yang meninggal itu bernama Mufidatul Anisa, warga Desa Tekenglagahan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
"Korban ditemukan meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Pare untuk dilaksanakan autopsi," katanya di Kediri, Minggu malam.
Ia mengatakan, kejadian itu berawal dari aktivitas mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM PALA) Universitas Nusantara PGRI Kota Kediri. Mereka mengadakan acara di Desa/Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang.
Awalnya, mereka datang pada Sabtu (14/4) siang dan bermalam di kebun, yang lokasinya berada di tepi Sungai Pait Desa/Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri tersebut. Lokasi itu sekaligus dimanfaatkan sebagai "Base camp". Peserta yang ikut tersebut mahasiswa dari berbagai jurusan di kampus itu.
Pada Minggu (15/4) pagi, para peserta tersebut melakukan beragam aktivitas mulai memasak hingga makan pagi, dan semuanya dilakukan di "Base camp". Setelah selesai, menuju Sungai Pait di Desa Mloyo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten kediri, sebagai titik start, untuk arung jeram.
Dalam kegiatan tersebut, ada 12 mahasiswa yang ikut arung jeram, dimana masing-masing perahu diisi enam orang. Aktivitas itu dilakukan mulai pagi dan siang hari kegiatan arung jeram selesai, dan mereka kembali ke titik finish di Sungai Pait, Kabupaten Kediri.
Setelah selesai, rombongan sempat istirahat, lalu mereka kembali melakukan arung jeram dengan lokasi start dan finish di tempat yang sama. Namun, secara tiba-tiba di tengah perjalanan, hujan deras terjadi.
"Sekitar pukul 13.30 WIB di tengah perjalan kegiatan arum jeram, tiba tiba hujan deras terjadi di daerah Kandangan, dan sungai masih belum banjir. Namun, pada pukul 14.00 WIB, tiba tiba banjir datang dengan debit air yang cukup deras di sungai itu. Para mahasiswa dari UNP Kediri itu juga masih dalam perjalanan menuju titik finish," katanya mengungkapkan.
Ia mengungkapan, para peserta arung jeram yang naik perahu pertama sempat terbalik di Desa Banaran, sekitar 500 meter menuju titik finish, namun untuk penumpang di perahu kedua berhasil selamat. Diketahui, ada tiga orang yang hanyut terbawa derasnya air.
Para mahasiswa yang berhasil selamat itu dibantu warga Desa Banaran, Kecamatan Kandangan, dan dibawa ke puskesmas setempat, untuk perawatan. Warga juga berupaya membantu mencari tiga mahasiswa yang hanyut setelah tubuhnya diterjang derasnya arus sungai.
Setelah melakukan pencarian beberapa waktu, akhirnya warga dibantu oleh tim dari BPBD Kabupaten Kediri berhasil menemukan tiga mahasiswa tersebut. Namun, saat ditemukan kondisi mereka memerlukan perawatan lebih lanjut.
"Sembilan orang bisa di selamatkan oleh Warga Desa Banaran, selanjutnya dibawa ke puskesmas di Kecamatan Kandangan untuk perawatan. Sedangkan, peserta yang tiga terhanyut tersebut juga berhasil ditemukan semua di tepi Sungai Pait. Lokasinya sekitar 2 kilometer dari titik finish," ujar dia.
Sementara itu, korban yang meninggal, yaitu Mufidatul Anisa langsung dibawa ke rumah sakit. Sedangkan, dua korban luka lainnya, yaitu Jumrotun Munawaroh warga Desa/Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, masih dirawat di puskesmas, sedangkan satu korban lainnya, Khusnul Sholiha warga Kabupaten Trenggalek dibawa ke RSUD Pare, Kabupaten Kediri. (*)
Mahasiswi Kediri Meninggal Dunia Terhanyut saat Arung Jeram
Minggu, 15 April 2018 23:09 WIB
Korban ditemukan meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Pare untuk dilaksanakan autopsi