Surabaya (Antaranews Jatim) - Calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong industri rokok di Jawa Timur agar meningkatkan produk sigaret kretek tangan.
Saat berkunjung ke pabrik rokok PT HM Sampoerna di Surabaya, Jumat, mantan Menteri Sosial itu menyaksikan industri rokok telah beralih ke produk sigaret kretek mesin.
"Ini kaitannya dengan penyerapan tenaga kerja. Kalau industri rokok sudah berlaih ke produk sigaret kretek mesin, akan banyak tenaga kerja yang tidak terpakai," katanya.
Pasangan Emil Elestianto Dardak di Pilkada Jatim 2018 itu mencatat angka pengangguran di Jawa Timur saat ini mencapai 800 ribu orang lebih.
"Salah satunya industri rokok di Jawa Timur masih menjadi tumpuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sekitar 2,6 juta masyarakat Jawa Timur bekerja di industri rokok," ujarnya.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama ini menandaskan, mayoritas pekerja di Industri rokok adalah perempuan.
"Mereka adalah kaum perempuan yang mayoritas menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Rata-rata telah bekerja di sektor ini antara selama 15 tahun, bahkan ada yang sudah 35 tahun," ucapnya.
Dengan peralihan industri rokok ke produk sigaret kretek mesin, Khofifah khawatir tenaga kerja yang mayoritas perempuan ini menjadi tak terpakai.
"Saya ingin industri rokok fokus pada padat karyanya. Produk sigaret kretek tangan semuanya padat karya, sedangkan sigaret kretek mesin adalah padat modal," katanya, menjelaskan.
Dalam kunjungannya ke pabrik rokok PT HM Sampoerna, Khofifah menyaksikan produksi sigaret kretek tangan hanya sekitar 10 persen dari total produksi sigaret kretek mesin.
"Alasannya karena memang juga ada peralihan minat konsumen dari sigaret kretek tangan ke sigaret kretek mesin. Saya cuma bisa mendorong agar industri rokok tetap mempertahankan produk sigaret kretek tangan, malah kalau bisa meningkatkan produksinya. Sehingga tetap dapat menyerap tenaga kerja," ujarnya.
Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak di Pilkada Jatim 2018, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni, diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, Hanura, Nasdem, PAN dan PPP. Lawannya adalah pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra.