Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Jawa Timur, membenarkan menerima surat yang berisi penutupan kilang minyak yang dikelola PT Tri Wahana Universal (TWU) yang memiliki 151 karyawan di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu.
Kasi Persyaratan Ketenagakerjaan Disperinaker Bojonegoro R. Fatoni, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan surat yang berisi penutupan kilang minyak yang dikelola PT TWU itu tertanggal 12 Februari 2018 yang ditandatangani "HR Manager" PT TWU Hendrayadi.
Dalam surat yang disampaikan itu disebutkan bahwa PT TWU dengan berat hati terpaksa harus? menghentikan kegiatan produksi kilang minyak terhitung mulai 31 Januari 2018.
Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan bahan baku minyak mentah Banyu Urip Blok Cepu, di Bojonegoro, sebesar 6 dolar Amerika Serikat per barel, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 4028 K/12/MEM/2017 tanggal 21 November 2018.
Di dalam surat itu juga disampaikan bahwa kenaikan harga minyak mengakibatkan bisnis TWU tidak ekonomis, oleh karena itu Manajemen TWU terpaksa harus menghentikan kegiatan produksi.
"Di dalam surat ini juga disertakan nama-nama 151 karyawan TWU yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)," ucap Fatoni, menambahkan.
Menurut dia, disperinaker tidak bisa berbuat banyak menghadapi penutupan PT TWU itu, karena merupakan kebijakanmanajemen.
"Kami hanya sebatas mengawasi pemberian pesangon tenaga kerja yang di PHK," ujarnya.
Eksternal Relation PT TWU Bojonegoro Imam Hambali, membenarkan Manajemen PT TWU menutupkan usaha kilang minyak dengan kapasitas 18.000 barel/hari yang mengolah minyak mentah Blok Cepu.
"Semua karyawan yang terkena PHK sudah sepakat dengan pesangon yang diterima. PHK karyawan TWU mulai 31 Maret," ucap Imam seraya menambahkan dirinya juga termasuk karyawan TWU yang terkena PHK.
Ia menambahkan dampak adanya penutupan kilang minyak bukan hanya menimpa karyawan TWU yang terkena PHK, tetapi juga ratusan warga juga tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan TWU, seperti transportasi, pedagang makanan juga pekerjaan yang lainnya.
"Di perusahaan kami ada 27 armada truk dengan jumlah 76 karyawan yang harus berhenti berkerja karena TWU tutup," kata Direktur PT Bahana Multi Teknik Bojonegoro Budi Utomo.(*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo