Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Timur Nina Soekarwo menyampaikan bahwa industri kerajinan hasta karya keterampilan tangan atau kriya masyarakat setempat menyumbang Produk Domestik Regional Bruto sebesar Rp170,86 triliun.
"Ini tak lepas dari dukungan dan peran serta Dekranasda Jatim lewat peningkatan kontribusi industri kerajinan dalam pembangunan nasional maupun daerah," ujarmya di sela sambutan HUT ke-38 Dekranasda di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan, peningkatan ekspor nonmigas, khususnya ekspor produk kerajinan 2016, industri kreatif Jatim telah berkontribusi ke PDRB Jatim sebesar Rp170,86 triliun atau memberikan kontribusi 9,21 persen terhadap total PDRB Jatim sebesar Rp1,855,04 triliun.
Menurut dia, data BPS 2016 menjelaskan struktur ekonomi kreatif Jatim, mayoritas didukung dari tiga sektor utama, yakni kuliner, kriya dan fesyen.
Untuk sub sektor kriya, kata dia, PDRB Jatim disumbang mencapai Rp25,65 triliun atau sebesar 19,87 persen atau menempati peringkat kedua setelah sub sektor kuliner sebesar 63,99 persen.
Dengan capaian tersebut, PDRB sub sektor kriya mampu memberikan kontribusi sebesar 18,06 persen untuk PDRB nasional sebesar Rp142,06 triliun.
Hal itu menunjukkan bahwa keberadaan Dekranasda yang mempunyai tugas menggali, melindungi, mengembangkan dan mempromosikan potensi industri kecil dan industri kreatif mampu digerakkan mulai tingkat desa hingga perkotaan di Jatim.
"Tujuannya tentu agar masyarakat yang mempunyai keahlian dan kreativitas bisa terangkat ekonominya serta bisa sejahtera kehidupannya," kata istri Gubernur Jatim Soekarwo tersebut.
Bude Nina, sapaan akrabnya, berharap Dekranasda mempertahankan yang telah dicapai, bahkan dibutuhkan kerja keras lagi, sebab era global seperti sekarang memiliki tantangan yang cukup kompleks, seperti kerajinan batik yang sudah diakui Unesco.
"Di era seperti sekarang ini, siapapun tidak bisa membendung atau membentengi barang-barang dari luar. Yang bisa dan mampu membendung arus barang-barang tersebut tidak lain dari aspek kualitas barang hasil produk UKM yang baik dan bagus," katanya. (*)