Probolinggo (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin menilai batik dan bordir khas Kabupaten Probolinggo sudah layak masuk pasar internasional.
"Batik dan bordir khas Kabupaten Probolinggo layak untuk go Jawa Timur dan nasional bahkan internasional. Untuk karya dan seninya sendiri memang layak sekali," kata Arumi Bachsin dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Probolinggo, Senin.
Ia mengaku senang dan memberikan apresiasi karena peringatan Hari Jadi Ke-277 Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) dimanfaatkan dengan baik untuk mendongkrak sektor perekonomian masyarakat.
"Saya melihat Kepala OPD, camat dan kepala puskesmas di Kabupaten Probolinggo ada kekompakan. Harapannya bisa menjadi hiburan kepada masyarakat di bidang ekonomi untuk segala sektor, khususnya di sektor ekonomi kreatif," tuturnya.
Arumi menjelaskan peragaan busana batik dan bordir Kabupaten Probolinggo membawa dampak yang besar bagi perekonomian masyarakat.
"Dari kegiatan itu, minimal ada 100 pasang kain yang dibutuhkan oleh Kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan kepala puskesmas. Bahkan mereka harus antrei untuk jahitnya," ucap istri Wakil Gubernur Jawa Timur itu ketika menghadiri peragaan busana batik dan bordir khas Kabupaten Probolinggo.
Dari sana, lanjut dia, jelas terlihat ada lonjakan ekonomi yang terjadi di segala sektor kerajinan batik dan bordir, baik dari sisi desainer, perajin, penjahitnya maupun sektor-sektor kecil lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Arumi juga menerima cenderamata berupa kain batik dari Ketua Dekranasda Kabupaten Probolinggo Nunung Timbul Prihanjoko, bahkan Arumi langsung berjalan berlenggak lenggok sambil memperlihatkan kain batik yang diterimanya.
Peragaan busana promosi batik dan bordir khas Kabupaten Probolinggo 2023 yang digelar oleh Dewan Kerajijan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Probolinggo digelar di Alun-alun Kota Kraksaan pada Minggu (21/5) malam.
Kegiatan yang mengangkat tema "Asmaranala Bromo Tengger/Pesona Bromo Tengger" itu diikuti oleh 35 Kepala OPD, 24 camat dan 30 kepala puskesmas se-Kabupaten Probolinggo.
Ketua Panitia Pelaksana, Taufik Alami mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan menggiatkan kembali perekonomian masyarakat khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) bordir dan batik khas di Kabupaten Probolinggo.
"Penguatan ekonomi juga tidak boleh ditinggalkan. Ikhtiar promosi itu diharapkan mampu membantu meningkatkan daya saing dan nilai jual produk ekonomi kreatif masyarakat," katanya.
Dekranasda Jatim nilai batik Probolinggo layak masuk pasar internasional
Senin, 22 Mei 2023 16:39 WIB
Harapannya bisa menjadi hiburan kepada masyarakat di bidang ekonomi untuk segala sektor, khususnya di sektor ekonomi kreatif