Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tidak mengizinkan aktivitas penambangan pasir di area Sungai Ngobo, Kecamatan Puncu, sebab dinilai rawan.
"Kami tidak mengizinkan penambangan itu. Belajar dari kejadian ini, terlebih lagi saat ini memasuki penghujan yang bisa memicu tanah longsor, kami berharap tidak melakukan penambangan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Sabtu.
Pihaknya juga sudah mengimbau pada warga yang menambang pasir, agar tidak melakukan pencarian pasir. Walaupun dengan cara manual, proses pencarian pasir dilakukan dengan membuat lubang-lubang di dalam tanah, mengambil pasir.
Kondisi itu, kata dia, sangat berbahaya, baik untuk penambang pasir itu sendiri maupun untuk orang lain. Hal itu terbukti dengan musibah tebing longsor di area sungai itu yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan empat orang lainnya luka-luka terkena tanah longsor, yang terjadi pada Jumat (16/2).
BPBD, tambah dia, juga sudah memasang papan imbauan rawan longsor di area sungai itu. Bahkan, dari Satpol PP Kabupaten Kediri juga sudah sering melakukan razia penambangan pasir, tapi nyatanya warga tetap menambang pasir.
"Terkait pemasangan sebenarnya dari BPBD sudah ada papan imbauan ketika mau masuk aliran sungai itu bahaya, rawan lahar hujan. Bahkan, dari teman-teman satpol juga penertiban dan operasi, tapi dengan wilayah yang luas, keterbatasan personel tidak mungkin bisa mengawasi seluruhnya," katanya.
Ia juga sangat berharap, masyarakat sadar akan bahaya jika menambang pasir. Hal itu juga berkaca dari berbagai musibah yang telah terjadi. Sebelumnya, pernah ada kejadian yang sama, yaitu truk warga penambang pasir terseret banjir di sekitar area sungai itu. Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa, tapi kerugian materi cukup banyak.
Lebih lanjut, Randy juga mengatakan BPBD Kabupaten Kediri telah menutup serangkaian pencarian para korban tebing longsor. Satu korban yang sebelumnya sempat dicari, sudah berhasil ditemukan. Ia adalah Sunarji (39), warga Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Ia ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Dengan ditemukannnya korban, total terdapat empat warga yang meninggal dunia. Mereka adalah seorang sopir serta penambang pasir tradisional. Selain itu, juga terdapat empat warga lainnya yang menderita luka-luka. Saat ini, mereka juga masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Korban terakhir, atas nama Sunarji telah berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia," kata Randy.
Di Kabupaten Kediri, banyak terdapat sejumlah titik yang dimanfaatkan warga untuk menambang pasir sisa material erupsi Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut). Pasir dari gunung kelud juga disukai warga, salah satunya karena kualitas yang diklaim bagus. Lokasi penambangan banyak di sekitar aliran lahar. (*)
Pemkab Kediri Tidak Izinkan Penambangan Pasir
Sabtu, 17 Februari 2018 19:17 WIB
Terkait pemasangan sebenarnya dari BPBD sudah ada papan imbauan ketika mau masuk aliran sungai itu bahaya, rawan lahar hujan. Bahkan, dari teman-teman satpol juga penertiban dan operasi, tapi dengan wilayah yang luas, keterbatasan personel tidak mungkin bisa mengawasi seluruhnya