Surabaya (Antaranews Jatim) - PT Pelindo III menargetkan laba pada 2018 mencapai Rp1,8 triliun atau naik dibanding target 2017 sebesar Rp1,65 triliun.
CEO Pelindo III IG N Askhara Danadiputra di Surabaya, Selasa mengatakan target itu sudah disetujui pemegang saham, meski secara nilai dibawa capaian hasil laba bersih tahun 2017 yang sebesar Rp2,013 triliun.
"Target sudah disetujui oleh pemegang saham sekitar Rp1,8 trilun, dan untuk internal kami dorong bisa lebih tinggi," kata Ari, panggilan akrab Askhara.
Ari mengatakan rendahnya target dibanding capaian hasil laba bersih 2017 karena penyesuaian target 2018 dibuat pada Agustus 2017, yakni pada saat perubahan program internal perusahaan, sehingga tidak mengetahui rencana perolehan laba secara keseluruhan.
"Penyesuaian target 2018 juga dibuat saat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 dengan menggunakan asumsi saat itu. Artinya, saat itu masih adanya jarak antara pembuatan program dengan hasil yang ada saat ini," tuturnya.
Meski demikian, Ari mengaku siap apabila kembali ada penyesuaian target 2018 dari pemegang saham, dan optimistis dapat mencapai target yang ditentukan.
Sebelumnya dari target 2017 sebesar Rp1,65 triliun, Pelindo III mampu mencatatkan capaian laba bersih sebelum diaudit sebesar Rp2,013 triliun, atau jika dibanding tahun 2016 naik 41 persen, dari sebesar Rp1,51 triliun.
Ari mengaku naiknya perolehan laba bersih dari target karena efektifnya langkah efisiensi yang dilakukan korporasi, karena hingga Oktober 2017 efisiensi menghasilkan penghematan senilai Rp324 miliar.
Sementara untuk meraih target 2018, Pelindo III akan terus agresif berinvestasi pada sejumlah bidang, termasuk yang mendorong proyek strategis nasional Pemerintah.
Salah satunya, kata dia, pembangunan jalan layang akses Terminal Teluk Lamong (TTL) di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan menyiapkan total anggaran mencapai Rp1,3 triliun, yang akan menyambungkan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya ke TTL.
Selain itu, pembangunan Terminal Gili Mas sebagai perluasan Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan konsep terminal multi purpose yakni tidak hanya diperuntukkan untuk bongkar muat peti kemas, tetapi juga untuk dermaga kapal pesiar internasional, dan akan menelan anggaran hingga Rp1,3 triliun.
Upaya lain, kata dia, adalah mendukung sektor pariwisata yakni melakukan perluasan dan penambahan fasilitas Pelabuhan Benoa Bali yang ditargetkan selesai pada September 2018.
"Kami menyiapkan dana hingga Rp1,7 triliun untuk pengembangan Pelabuhan Benoa. Agar siap menjadi salah satu gerbang wisata negara yang membanggakan pada ajang internasional pertemuan tahunan IMF-World Bank Group 2018 pada Oktober nanti," katanya.(*)
Video Oleh Abdul Malik