Madiun (Antaranews Jatim) - Jadwal pengoperasian Jalan Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 49,8 kilometer yang melintasi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Nganjuk, dipastikan molor hingga pertengahan Februari 2018 dari rencana operasi akhir Januari.
Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) Iwan Moedyarno, Selasa mengatakan molornya jadwal operasional jalan bebas hambatan tersebut disebabkan karena masih ada paket pekerjaan yang belum terselesaikan.
"Sejauh ini pembangunan Tol Ngawi-Kertosono tinggal menyisakan 1 persen. Jadi yang 1 persen itu yang kita kejar hingga awal Februari ini," ujar Iwan kepada wartawan.
Menurut dia, saat ini pengerjaan proyek nasional tersebut sedang fokus pada titik Dumpil 'Exit' seluas sekitar 3.000 meter persegi. Terlebih hingga saat ini pihak pelaksana belum menyediakan lahan pengganti bagi sejumlah pemilik kios yang berada di sekitar wilayah Dumpil Exit.
Sebagian besar, pedagang kios belum mau pindah dari lokasi tersebut sebelum mereka mendapatkan lahan yang layak untuk berjualan.
Para pedagang ingin agar pelaksana proyek terlebih dahulu membangunkan bangunan pengganti sebelum kios-kios mereka digusur.
Tak hanya kios, untuk membersihkan titik Dumpil Exit, pihak pelaksana proyek juga terkendala dalam memindahkan jaringan aliran listrik, papan reklame, dan mengubah saluran air.
Iwan memastikan proyek pembebasan Dumpil Exit akan terus berlangsung. Sampai saat ini, koordinasi dengan pejabat pembuat komitmen (PPK), BPN, dan tim appraisal terus dilakukan. Ditargetkan awal Februari pembebasan lahan telah selesai.
Seperti diketahui, ruas Tol Ngawi-Kertosono adalah bagian dari Tol Solo-Ngawi-Kertosono yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang harus tuntas sampai akhir tahun ini. Tol ini dibangun oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ), selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Total panjang jalan Tol Ngawi-Kertosono mencapai 87,5 km dan dari ruas ini sepanjang 49,8 km dikerjakan oleh PT NKJ dengan nilai investasi Rp3,83 triliun untuk ruas Mantingan, Ngawi-Wilangan, Nganjuk. Sedangkan sisanya yakni ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 37 kilometer dikerjakan pemerintah. (*)