Madiun (Antaranews Jatim) - Sebanyak 61.189 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menerima bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) dari Kementerian Sosial secara gratis yang penyalurannya dilakukan Bulog setempat.
"Untuk jatah bulan Januari dan Februari 2018, bansos rastra akan dibagikan gratis," ujar Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun Heriswan di Madiun, Selasa.
Pada tahun-tahun sebelumnya warga penerima manfaat mengambil jatah beras rastra sebanyak 15 kilogram dengan tebusan uang sebesar Rp1.600 per kilogram.
"Tahun ini tinggal diambil saja, masyarakat tidak perlu lagi menebus. Masing-masng KPM akan menerima 10 kilogram," kata dia.
Menurut dia, selain program bantuan, pembagian bansos rastra tersebut juga sebagai upaya pemerintah untuk menggelontor beras di pasaran sehingga diharapkan mampu menekan harga beras yang saat ini sedang tinggi.
Karena itu, pihak Bulog akan mempercepat pembagian beras tersebut kepada keluarga peneriam manfaat. Ditargetkan, penyaluran terhadap sebanyak 61.189 KPM dapat selesai hingga tiga hari ke depan.
Heriswan menambahkan, meski gratis, sistem ini hanya berlaku untuk penyaluran bulan Januari dan Februari. Adapun untuk bulan Maret hingga Desember mendatang masih menunggu keputusan dari Kementerian Sosial.
Penyaluran bansos rastra tersebut akan tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun dan ditargetkan akan selesai pada 25 Januari mendatang.
Pemerintah telah mengubah skema penyaluran beras sejahtera dari pangan bersubsidi menjadi bantuan sosial pangan. Dengan perubahan tersebut, keluarga penerima manfaat yang sebelumnya mendapat rastra 15 kilogram dengan tebusan Rp1.600 per kilogram kini mendapat 10 kilogram secara cuma-cuma.
Perubahan skema bantuan dari subsidi menjadi bantuan sosial membuat jumlah penerima rastra akan berkurang. Imbasnnya, sebagian masyarakat miskin yang sebelumnya masih menerima rastra akan dikonversi bantuannya ke metode nontunai, yakni Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Perubahan tersebut bertujuan memperkecil penyelewengan bantuan.
Heriswan menegaskan, apa pun metode bantuan yang diterapkan oleh pemerintah, pihaknya menyatakan kesanggupan untuk menyiapkan beras sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. (*)