Kabul (Antara/Reuters) - Sekelompok pria bersenjata menyerang Hotel Intercontinental di Kabul, pada Sabtu malam, menyandera beberapa tamu dan staf hotel serta terlibat adu tembak dengan pasukan keamanan.
Saat serangan, gedung hotel tersebut terbakar sementara para tamu dan petugas hotel berlarian keluar.
Manager hotel Ahmad Haris Nayab, yang berhasil menyelamatkan diri tanpa terluka, mengatakan para penyerang memasuki hotel dan orang-orang menghambur ke luar di tengah serbuan tembakan senjata api di semua bagian.
Namun, Nayab mengatakan ia tidak punya informasi soal kemungkinan adanya korban.
Juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan Najib Danish mengatakan rincian soal serbuan tidak jelas.
Insiden terjadi beberapa hari setelah kedutaan besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan soal kemungkinan serangan terhadap hotel-hotel di ibu kota negara Afghanistan itu.
Danish mengatakan bahwa para penyerang, yang masuk melalui dapur, tampaknya termasuk pengebom bunuh diri.
Menurut seorang saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya, para penyerang menyandera beberapa tamu dan petugas hotel.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan terbaru yang terjadi di Kabul itu.
Hotel Intercontinental, yang terletak di puncak bukit dan dijaga ketat seperti kebanyakan fasilitas umum lainnya di Kabul, juga pernah mengalami serangan oleh para gerilyawan Taliban pada 2011.
Interncontinental merupakan salah satu dari dua hotel mewah utama di ibu kota dan sebelumnya dijadwalkan menjadi tempat penyelenggaraan konferensi teknologi informasi pada Minggu.
Menurut Ahmad Waheed, pejabat di kementerian telekomunikasi, ada lebih dari 100 manager dan insinyur teknologi informasi yang berada di lokasi ketika serbuan terjadi.
Pada Kamis, Kedubes AS di Kabul mengeluarkan peringatan kepada para warga negaranya dengan mengatakan "Kami mengetahui ada sejumlah laporan bahwa kelompok-kelompok garis keras kemungkinan sedang merencanakan serangan ke hotel-hotel di Kabul".
Kendati misi Dukungan Tegas pimpinan NATO mengatakan bahwa Taliban telah berada di bawah tekanan setelah Amerika Serikat meningkatkan bantuannya bagi pasukan keamanan Afghanistan dan meningkatkan serangan udara terhadap para gerilyawan, kondisi keamanan masih genting.
Setelah beberapa serangan terjadi di Kabul, termasuk pada Mei tahun lalu ketika sebuah kendaraan pengebom di luar kedutaan besar Jerman menewaskan setidaknya 150 orang, keamanan telah diperketat di daerah-daerah kantor pemerintahan dan diplomatik.
Kendati memiliki nama yang sama, Hotel Intercontinental di Kabul bukan merupakan bagian dari InterContinental Hotels Group (IHG).
IHG pada 2011 mengeluarkan pernyataan "hotel Inter-continental di Kabul bukan dan tidak pernah menjadi bagian dari IHG sejak 1980". (*)