Surabaya (Antaranews Jatim) - Pergerakan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terhenti sejak sore tadi akibat terkendala oleh pelayanan tunggal berbasis elektronik (Inaportnet) yang "ngadat" atau mengalami gangguan teknis.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya Hery Suryono saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa malam, mengatakan, layanan ?Inaportnet? tak dapat beroperasi akibat mengalami gangguan teknis sejak sore tadi.
Dia mengatakan, gangguan teknis yang terjadi pada pelayanan Inaportnet salah satunnya berdampak pada tidak dapat diterbitkannya Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal (SPOGK) bagi kapal-kapal yang sudah siap berlayar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Menurut dia SPOGK itu merupakan dokumen penting, yang menjadi dasar bagi Kantor Kesyahbandaran setempat untuk kemudian menerbitkan surat izin berlayar. Maka tanpa dokumen SPOGK, selama kerusakan layanan Inaportnet belum dapat diperbaiki, pergerakan kapal akan terhenti di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Sampai sekarang kami masing menunggu penyelesaian masalah ini oleh tim terkait," katanya.
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya, lanjut dia, juga masih menunggu arahan dari kantor pusat di Jakarta seandainya kerusakan layanan Inaportnet tak segera dapat diperbaiki.
Pelayanan Inaportnet diterapkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sejak setahun yang lalu, salah satunya untuk mencegah pungutan liar.
Layanan tunggal berbasis internet ini mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar, melayani kapal dan barang di pelabuhan dari seluruh instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan.
Menurut sejumlah pengguna jasa di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, layanan Inaportnet sejak pertama kali diterapkan telah beberapa kali mengalami kendala teknis.
Hanya saja kerusakan yang terjadi kali ini dirasa yang paling lama karena tak kunjung selesai diperbaiki.
"Sementara kami masih menunggu arahan dari kantor pusat, tim IT kami masih sedang berupaya memperbaikinya," ucap Hery. (*)