Sidoarjo (Antara) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Tumur mendorong kepada setiap rukun warga (RW) untuk memiliki bank sampah untuk menekan penumpukan sampah, sekaligus mengajak warga peduli terhadap sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemeirntah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Bahrul Amig, Senin mengatakan, dengan adanya bank sampah, maka bisa menekan penumpukan sampah di masyarakat.
"Kami mencanangkan program 100 bank sampah di Sidoarjo, di mana setiap RW diupayakan minimal memiliki bank sampah. Program ini sebetulnya sudah dijalankan pemerintah pusat guna menekan penumpukan sampah rumah tangga," katanya di sela kegiatan "Zero Waste Competition" di RT 23 RW 07 Sekardangan, Sidoarjo, Senin.
Ia menjelaskan, dengan populasi sekitar 2,2 juta jiwa, maka Sidoarjo menghasilkan sampah mencapai 1,1 juta ton setiap hari.
"Jumlah tersebut diasumsikan berdasarkan kajian dari Dinas LHK Sidoarjo di mana setiap orang menghasilkan 0,5 kilogram sampah perhari," ujarnya.
Ia mengatakan, jika di setiap RW terdapat bank sampah, maka upaya menekan sampah hingga 80 persen bukan omong kosong karena ujung tombak pembuangan sampah dari rumah tangga.
"Kami akan melakukan sosialisasi sekaligus mengajak warga untuk lebih peduli sampah. Minimal warga akan diberi pengetahuan sampah organik dan nonorganik. Sebab dua jenis sampah rumah tangga ini sama-sama tidak memiliki kajian bisnis, kecuali meningkatkan aktivitas pemulung," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan, Edi Priyanto menegaskan program "zero waste" ini sangat penting dan diharapkan bisa menjadi rule model bagi pengurangan sampah rumah tangga.
"Kami juga sudah menciptakan kampung edukasi sampah guna menekan penumpukan sampah. Apabila `zero waste` tidak dimulai, sampah akan tetap menggunung. Kami juga telah menciptakan rumah kompos dan rumah daur ulang untuk memberi nilai ekonomis dari barang bekas," ujarnya.(*)
Video Oleh Indra Setiawan