Jember (Antara Jatim) - Akses jalan menuju Perkebunan Silosanen, Desa Mulyorejo, Kabupaten
Jember, Jawa Timur, terputus akibat tebing longsor yang menutup setengah
jalan menuju perkebunan setempat, Senin malam.
"Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak pukul 14.30 WIB menyebabkan tebing longsor yang menutup jalan menuju Perkebunan Silosanen di Dusun Silosanen, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo saat dihubungi di Jember.
Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena saat tebing longsor tidak ada pengendara atau pejalan kaki yang melewati jalan menuju perkebunan itu. Namun, longsor menutup separuh badan jalan.
"Tidak ada korban jiwa. Namun, tebing yang longsor itu menyebabkan kerugian material berupa akses jalan menuju Perkebunan Silosanen terputus," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, Tim Reaksi Cepat Kabupaten Jember bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan masyarakat melakukan kerja bakti untuk membersihkan tanah longsor yang menutup akses jalan menuju perkebunan itu.
"Pembersihan jalur dilakukan dengan alat seadanya sehingga memerlukan waktu yang agak lama untuk bisa membersihkan jalan itu. Kendati demikian, tidak ada kendala dalam upaya membersihkan akses jalan yang terputus itu," katanya.
Selain tanah longsor, lanjut dia, sebuah pohon tumbang di Desa Balung, Kecamatan Balung menyebabkan jalan menuju sejumlah kecamatan di wilayah selatan Jember itu ditutup total sehingga petugas melakukan pemotongan batang pohon waru yang melintang di jalan tersebut.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Jember diprediksi terjadi pada bulan Desember 2017 hingga Januari 2018 sesuai dengan prakiraan dari BMKG.
Berdasarkan data BPBD Jember, tercatat daerah rawan tanah tanah longsor tersebar di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Jelbuk, Arjasa, Sumberjambe, Silo, Mayang, Ledokombo, Patrang, Mumbulsari, Sumberbaru, Puger, dan Panti.(*)
"Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak pukul 14.30 WIB menyebabkan tebing longsor yang menutup jalan menuju Perkebunan Silosanen di Dusun Silosanen, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo saat dihubungi di Jember.
Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena saat tebing longsor tidak ada pengendara atau pejalan kaki yang melewati jalan menuju perkebunan itu. Namun, longsor menutup separuh badan jalan.
"Tidak ada korban jiwa. Namun, tebing yang longsor itu menyebabkan kerugian material berupa akses jalan menuju Perkebunan Silosanen terputus," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, Tim Reaksi Cepat Kabupaten Jember bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan masyarakat melakukan kerja bakti untuk membersihkan tanah longsor yang menutup akses jalan menuju perkebunan itu.
"Pembersihan jalur dilakukan dengan alat seadanya sehingga memerlukan waktu yang agak lama untuk bisa membersihkan jalan itu. Kendati demikian, tidak ada kendala dalam upaya membersihkan akses jalan yang terputus itu," katanya.
Selain tanah longsor, lanjut dia, sebuah pohon tumbang di Desa Balung, Kecamatan Balung menyebabkan jalan menuju sejumlah kecamatan di wilayah selatan Jember itu ditutup total sehingga petugas melakukan pemotongan batang pohon waru yang melintang di jalan tersebut.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Jember diprediksi terjadi pada bulan Desember 2017 hingga Januari 2018 sesuai dengan prakiraan dari BMKG.
Berdasarkan data BPBD Jember, tercatat daerah rawan tanah tanah longsor tersebar di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Jelbuk, Arjasa, Sumberjambe, Silo, Mayang, Ledokombo, Patrang, Mumbulsari, Sumberbaru, Puger, dan Panti.(*)