Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya bersama PT. PLN Persero menggelar aksi penanaman 5.250 batang pohon cemara dan pagoda di Kebun Bibit Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Senin.
"Kegiatan ini merupakan implementasi dari visi pelaksanaan bina lingkungan untuk mewujudkan keharmonisan hubungan PLN dengan alam khususnya masyarakat Surabaya," kata General Manajer PT. PLN Persero Distribusi Jawa Timur Dwi Kusmanto dalam sambutannya saat kegiatan penanaman pohon.
Acara yang bertema pelestarian alam melalui aksi tanam batang pohon tersebut selain dihadiri General Manajer PT. PLN Persero Distribusi Jawa Timur, juga dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Dwi Kusmanto mengatakan gerakan pelestarian alam yang dilaksanakan hari ini merupakan bagian dari peringatan hari listrik nasional sekaligus merayakan HUT ke-72 PT.PLN Persero.
Menurut dia, melalui program misi operasional berwawasan lingkungan ini, PLN ingin mengajak masyarakat Surabaya untuk peduli terhadap lingkungan.
Ia menuturkan jumlah batang pohon yang sudah dilakukan oleh PLN sepanjang tahun 2017 di Jawa Timur sebanyak 72.000 batang pohon salah satunya pohon cemara dan pagoda.
"Angka 72 mencerminkan usia dari PLN yang baru saja merayakan ulang tahun," ujar Dwi.
Dengan adanya program ini, Dwi berharap PLN mampu melanjutkan kegiatan lingkungan ini, utamanya mendukung acara "green and clean" yang telah dijalankan oleh Pemkot Surabaya.
"Kami sangat mendukung terciptanya lingkungan yang ijo royo-royo, asri dan apik dan itu harus menjadi bagian dari PLN," katanya.
Ketua Pensiunan PT. PLN Surabaya Mintarjo mengatakan program pelestarian alam ibarat setetes embun di musim kemarau yang akan memberi kesejukan bagi warga Surabaya dan anak cucu di masa mendatang.
"Semoga gerakan lingkungan ini mampu diresapi seluruh masyarakat Surabaya," kata Mintarjo.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan bahwa Kota Surabaya tidak banyak memiliki kekayaan alam, oleh karena itu dirinya berusaha keras untuk mengenalkan Surabaya keluar negeri melalui program lingkungan "green and clean".
"Tujuan promosi ini bukan untuk mencari prestasi namun utamanya adalah mensejahterakan warga Surabaya," kata wali kota di sela-sela acara.
Berkat program "green and clean", lanjut wali kota, warga yang ada di luar Surabaya khususnya wisatawan asing telah mengetahui bagaimana situasi lingkungan di Kota Pahlawan dan sudah cukup banyak wisatawan lokal dan asing yang masuk ke Surabaya.
Melihat banyaknya wisatawan yang masuk ke Surabaya, kata dia, pemkot menaikkan indeks pembangunan (IP) seperti hotel dan apartemen sebanyak 200 persen dan itu tertinggi di Indonesia jika dibandingkan Jakarta, Bandung dan Semarang.
"Kalau IP dinaikkan maka akan ada pemasukan bagi pekerja hotel, apartemen dan lainnya," katanya.
Di akhir sambutan, wali kota mengucapkan terima kasih kepada PT. PLN karena turut membangun Kota Surabaya dari sisi lingkungan. "Nantinya, program ini tidak saja dinikmati untuk kita, tetapi juga anak-anak dan cucu kita," katanya. (*)