Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan harga daging sapi stabil berkisar Rp95.000-Rp100.000/kilogram, meskipun pedagang atau jagal sapi kesulitan memperoleh sapi potong di daerah setempat.
"Harga daging sapi tetap stabil sudah berlangsung lama tidak terpengaruh pedagang kesulitan memperoleh sapi potong di lokal Bojonegoro," kata seorang pedagang daging sapi di Pasar Kota, Bojonegoro Darmanto, di Bojonegoro, Senin.
Stabilnya harga daging sapi juga pedagang daging sapi kesulitan memperoleh sapi potong dibenarkan Ketua Asosiasi Jagal/Pedagang Sapi Bojonegoro Mukayan, juga pedagang sapi lainnya Agus Hariyanto.
Oleh karena itu, lanjut Darmanto, banyak pedagang daging sapi yang mengambil sapi potong dari berbagai daerah, seperti Magetan, Madiun, juga Babat, Lamongan,
"Saya sendiri mengambil sapi potong dari Babat, Lamongan, rata-rata beratnya berkisar 2-3 kuintal per hari, sebab di Babat ada stok sapi potong," kata dia menjelaskan.
Sebenarnya, lanjut dia, kalau pedagang daging sapi bisa memperoleh sapi potong di daerahnya sendiri keuntungannya akan lebih bagus.
Ia mengaku pernah memiliki empat pedagang sapi yang diberi uang untuk mencari sapi potong di lokal Bojonegoro, tetapi sejak dua tahun lalu berhenti karena kesulitan memperoleh sapi potong.
"Kemungkinan salah satu penyebabnya banyak sapi betina Bojonegoro yang dibawa keluar daerah untuk dijual dagingnya, sebab berat sapi betina rata-rata hanya sekitar 1 kuintal," ujar Darmanto menegaskan.
Menurut dia, pedagang daging sapi di daerahnya juga di luar daerah rata-rata hanya mampu menjual daging sapi sekitar 1 kuintal per hari, sedangkan pedagang yang bisa menjual daging sapi berkisar 2-3 kuintal tidak banyak.
"Fakta di lapangan selama ini banyak pedagang kesulitan memperoleh sapi potong di peternak. Tapi Dinas Peternakan dan Perikanan selalu menganggap stok sapi potong masih banyak," ujar Mukayan menegaskan.
Menjawab pertanyaan, baik Muhayan maupun Darmanto menyatakan pedagang daging sapi tidak akan berani menaikkan harga daging sapi, sehingga lebih memilih bertahan menjual daging sapi dengan harga stabil, karena kalau naik akan ditinggalkan pembeli.
"Saya kira menjelang Natal dan Tahun baru 2018 harga daging sapi tetap stabil," ucap Mukayan menambahkan. (*)