Jember (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan santunan kematian secara langsung kepada ahli waris korban yang meninggal dunia saat bencana tanah longsor di Desa Jambesari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Santunan tersebut diberikan Menteri Sosial di sela-sela kegiatan kuliah umum pelatihan kader lanjut (PKL) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Gedung Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Jember, Jumat sore.
"Untuk santunan kematian korban longsor di Jember sudah kami komunikasikan dengan Dirjen, sehingga hari ini kami berikan santunan kepada ahli waris korban yang meninggal dunia dengan masing-masing ahli waris memperoleh santunan Rp15 juta," kata Khofifah kepada sejumlah wartawan di Jember.
Ia mengatakan Kementerian Sosial akan memberikan bantuan kepada korban bencana alam baik yang mengalami luka-luka maupun meninggal dunia, meskipun korban tersebut sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah setempat.
"Apabila kawan-kawan media mengetahui hal yang sama dan belum terkomunikasikan dengan Kemensos, maka saya mengimbau untuk menyampaikan informasi tersebut karena di Kementerian Sosial memungkinkan untuk memberikan bantuan kepada korban bencana alam," tuturnya.
Khofifah berharap masyarakat luas meningkatkan kewaspadaan dan sensitifitas yang tinggi, serta tanggap dan bertindak cepat jika bencana alam melanda wilayahnya. Terkait pemenuhan logistik, ia mendorong pemerintah daerah tidak menunda mengeluarkan surat keputusan (SK) tanggap darurat untuk mempermudah akses penyaluran bantuan terhadap korban bencana khususnya terkait cadangan beras pemerintah yang syarat mengeluarkannya harus melalui penerbitan SK Tanggap Darurat.
"Jika bupati atau wali kota yang sudah mengeluarkan surat keputusan pernyataan darurat, maka bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP) sampai 100 ton, jika kuota pemerintah kabupaten/kota sudah terpakai dapat ditambah 200 ton atas SK Gubernur dan diatas 200 ton atas SK Mensos," katanya.
Seperti pada pemberitaan sebelumnya, hujan yang mengguyur selama beberapa hari di Kabupaten Jember menyebabkan tanah longsor yang menimbun dua rumah dan satu rumah di antaranya berisi satu keluarga terkubur di Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru, pada 16 Oktober 2017.
Korban yang tertimbun longsor yakni Syaiful Bahri (27) yang merupakan kepala keluarga, kemudian istrinya bernama Yuliyana (25) dan anaknya Faris yang masih berusia 5 tahun tidak sempat menyelamatkan diri saat rumahnya diterjang tanah longsor.
Tiga korban yang merupakan satu keluarga yang tertimbun longsor itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah tiga hari pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan di Desa Jambesari tersebut.(*)