Jakarta (ANTARA) - Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) siap membantu fasilitas rumah sakit di Naypyidaw, Myanmar sehingga mampu melayani semua kebutuhan korban gempa bumi secara proporsional.
“Membantu untuk kegiatan penyiapan rumah sakit dengan kapasitas sebanyak 50 tempat tidur,” kata Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) R. Eko Suyatno saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Menurut dia, puluhan tempat tidur pasien untuk rumah sakit di Myanmar tersebut secara khusus sedang dipersiapkan oleh regu Emergency Medical Team (EMT) dari tim INASAR.
Basarnas mengkonfirmasi dari hasil rapat internal tim INASAR di Myanmar, diketahui selain pengerahan tenaga medis dan juga obat-obatan, kelengkapan fasilitas rumah sakit juga dibutuhkan saat ini.
Eko menyebutkan bahwa hal tersebut tidak lain karena besarnya dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3) siang itu.
Sebagaimana dilaporkan otoritas Myanmar hingga Senin (7/4), korban meninggal dunia akibat gempa telah mencapai 3.600 orang. Selain itu, sebanyak 5.017 orang dilaporkan luka-luka dan 160 orang masih dilaporkan hilang.
“Sampai saat ini korban yang berhasil dievakuasi ada sebanyak lima orang,” kata Eko. kelima orang korban gempa tersebut dievakuasi oleh regu Urban SAR Indonesia dalam keadaan meninggal dunia dari runtuhan bangunan di kawasan Thukka Theiddhi Ward, Naypyidaw, Myanmar.
“Demikian update-nya. Saya masih di Myanmar, saat ini juga sedang menyusun demobilisation plan untuk tim INASAR kembali ke Indonesia,” ujar Eko menjelaskan.
INASAR bantu fasilitas rumah sakit di Myanmar untuk korban gempa
Rabu, 9 April 2025 15:05 WIB

Tangkapan layar - suasana operasi penyelamatan tim INASAR beserta tim penyelamat dari negara lainnya terhadap korban gempa di Myanmar, Ahad (6/4/2025), waktu setempat. (ANTARA/Darwin Fatir/HO-Dokumentasi Tim INASAR)