Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan ruas jalan kawasan hutan bukan menjadi prioritas untuk perbaikan, karena merupakan tanah milik Perhutani juga bukan menjadi jalur lalu lintas ekonomi masyarakat.
"Ruas jalan kawasan hutan belum seluruhnya tertangani, karena sebagian besar bukan jalur utama yang padat dengan arus lalu lintas," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro Andi Tjandra, di Bojonegoro, Senin.
Meski demikian, lanjut dia, jalan kawasan hutan bukan berarti tidak ditangani, tetapi bukan menjadi prioritas karena bukan menjadi kawasan lalu lintas padat.
Tetapi, menurut dia, kalau jalur kawasan hutan merupakan lalu lintas padat maka tetap akan diperbaiki, seperti jalan menuju kawasan objek wisata Negeri Atas Angin di Desa Deling, Kecamatan Sekar.
Pihaknya membangun jalan menuju lokasi objek wisata "Atas Angin" di Desa Deling, Kecamatan Sekar, sepanjang 4 kilometer dengan alokasi anggaran Rp12 miliar di dalam APBD 2016.
Jalan yang diperbaiki itu merupakan jalan milik Perhutani mulai Desa Paldaplang, Kecamatan Sekar, dilebarkan menjadi 4,5 meter yang semula lebarnya 3,8 meter menuju lokasi objek wisata Negeri Atas Angin.
"Bus besar sudah bisa melalui jalan menuju objek wisata "Atas Angin", tapi kalau berpapasan masih sulit," paparnya.
Ia menambahkan pemkab masih akan menambah pembangunan jalan jalan menuju Negeri "Atas Angin" sepanjang 1 kilometer dengan alokasi anggaran Rp1 miliar untuk semakin memperlancar akses jalan pengunjung menuju lokasi objek wisata.
Ia juga memberikan gambaran ruas jalan yang memperoleh penanganan yang padat lalu lintas baik perbaikan juga pelebaran, antara lain, ruas jalan dari Kecamatan Balen-Sugihwaras, dan ruas jalan Kecamatan Sumberrejo-Kedungadem.
"Penanganan perbaikan jalan ada yang dengan sistem aspal, tetapi ada juga dengan sistem beton," ucapnya.
Menurut dia, perubahan perbaikan jalan dari aspal menjadi sistem beton sebagai usaha untuk mengatasi kerusakan jalan di daerah setempat yang mudah rusak disebabkan bencana banjir.
Sesuai data pada Dinas PU dan Penataan Ruang menyebutkan panjang jalan kabupaten di daerahnya mencapai 649.838 kilometer pada 2017.
Panjang jalan kabupaten itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 628.789 kilometer, disebabkan adanya peningkatan jalan kecamatan menjadi kabupaten.
"Belum seluruhnya jalan kabupaten dalam keadaan baik, ya karena ada ruas jalan di kawasan hutan," ucapnya menambahkan. (*)
Ruas Jalan Hutan Bojonegoro Bukan Prioritas Perbaikan
Senin, 13 November 2017 19:03 WIB
Penanganan perbaikan jalan ada yang dengan sistem aspal, tetapi ada juga dengan sistem beton.