Washington (Antara) - Setidaknya 20 orang tewas setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya ibadah pagi di sebuah gereja di Texas, menurut laporan media setempat dilansir AFP.
Pria bersenjata itu juga tewas setelah dilakukan pengejaran singkat oleh pihak berwenang, demikian laporan media, mengutip juru bicara kantor kepolisian di Guadalupe County.
Hingga saat ini belum jelas apakah penembak tersebut meninggal karena peluru polisi atau karena tindakannya sendiri.
Para jemaah yang sedang beribadah ditembak di First Baptist Church di Sutherland Springs, sebuah pedesaan kecil berjarak sekitar 50 kilometer sebelah tenggara San Antonio, menurut beberapa laporan.
Komisaris Wilson County, Albert Gamez Jr, mengatakan kepada AFP ada banyak korban jiwa dan beberapa orang terluka, namun dia tidak dapat mengkonfirmasi secara resmi jumlah tersebut.
Dalam laporan yang belum terkonfirmasi, sejumlah petugas yang tidak disebutkan namanya menyebutkan jumlah korban berkisar antara 20 sampai 27 orang dan jumlah lainnya yang terluka.
Pelaku penembakan dilaporkan masuk ke gereja beberapa saat sebelum siang hari kemudian melepaskan temnakan ketika sedang berlangsungnya ibadah pelayanan yang menurut saksi biasanya dihadiri sekitar 50 orang.
Seorang anak berusia dua tahun dikabarkan menjadi korban luka, menurut Dallas Morning News.
Juru bicara Connally Memorial Medical Center di dekat Floresville mengatakan kepada Fox News, "kami menerima sejumlah pasien dari penembakan tersebut," tanpa menyebutkan jumlahnya, demikian AFP. (*)