Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryaccudu menegaskan hadirnya kapal baru jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) kedua di jajaran TNI AL akan memperkuat Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Dengan hadirnya kapal baru ini di jajaran TNI AL, maka angkatan laut Indonesia sejajar dengan negara-negara besar lainnya, serta menegaskan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Ryamizard Ryaccudu di Surabaya, Senin.
Menhan usai melakukan serah terima kapal perang pesanan TNI AL jenis PKR dari PT PAL Indonesia yang bekerja sama dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) mengatakan, hadirnya kapal baru ini juga sesuai dengan visi dan misi Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Kapal yang diberinama dengan I Gusti Ngurah Rai-332 tersebut juga bisa menjadi pengamanan tol laut di Indonesia," ujarnya.
Ryaccudu berharap, rampungnya pengerjaan kapal ini bisa menjadi awal yang bagus dalam program "Transfer Of Tecnology" (TOT), dan selanjutnya harus bisa dibuat secara mandiri.
"Berikutnya harus bisa dibuat sendiri, meski saat ini komposisi kerja sama dengan Belanda masih cukup besar. Namun ke depannya harus dibuat sendiri," katanya.
Selain itu, kata dia, fungsi kapal diharapkan bisa melaksanakan tugas diplomatik TNI AL dalam membangun kekuatan matra laut.
"Saya instruksikan kepada Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, agar merawat sebaik-baiknya kapal ini, sebagai tanggungjawab kepada rakyat Indonesia. Laksanakan tugas kalian di laut agar mampu menjalankan kedaulatan Indonesia," ucapnya, menegaskan.
Sementara itu, pengerjaan kapal dilakukan dengan alih teknologi antara PT PAL Indonesia bersama Belanda, dan dilakukan dengan "Moduler System" yang terbagi dalam 6 modul, 1 modul dikerjakan di Belanda sementara 5 modul lainnya dikerjakan Insan PAL Indonesia.
Spesifikasi kapal antara lain memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,2 meter, berkecepatan 28 knot, dan memiliki kemampuan berlayar sampai 5000 nm dengan dilengkapi peralatan persenjataan modern yang terintegrasi dalam sistem "Sensor Weapon Control" (Sewaco).
Selain itu, desain stealth yang dimiliki kapal ini memiliki beberapa teknologi seperti infrared signature, low noise signature yang menjadikan kapal PKR sulit terdeteksi oleh radar kapal lain, dan mampu melakukan peperangan permukaan laut, udara, bawah air, serta elektronika, serta memiliki ketahanan berlayar mencapai 20 hari.(*)