Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mengintensifkan pengolahan sampah dengan sistem 3R atau "reduce, reuse, recycle" guna mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) sekaligus meningkatkan kapasitas muatnya.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, Agus Haryanto, di Madiun, Sabtu mengatakan 3R sangat penting dilakukan dalam mengolah sampah, utamanya pada jenis sampah plastik.
"Tujuan dari pengolahan sampah 3R adalah mengubah limbah plastik menjadi barang berguna serta menambah nilai ekonomis yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Agus.
Menurut dia, pihaknya aktif melakukan sosialisasi pengolahan sampah 3R ke warga Kota Madiun. Sehingga kesadaran dan partisipasi masyarakat tentang pengolahan sampah di tingkat rumah tangga meningkat.
Keberadaan bank sampah di Kota Madiun juga terus diberdayakan dalam pengolahan sampah atau limbah plastik 3R. Melalui ibu-ibu yang tergabung dalam anggota bank sampah, limbah plastik dapat didaur ulang menjadi barang ekonomis seperti tas, bunga hias, dan masih banyak lagi.
Sementara, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, Heri Martono mengatakan, sekarang ini jumlah sampah yang masuk ke TPA Winongo sudah mencapai 100 ton per hari. Jumlah itu bertambah mengikuti perkembangan penduduk Kota Madiun.
"Jika tidak dilakukan pengolahan sampah yang baik, maka kapasitas TPA Winongo akan habis," kata Heri menjelaskan.
Untuk itu perlu ada kegiatan pengolahan sampah 3R, pelatihan pengomposan, hingga mengaktifkan terus bank sampah yang ada di Kota Madiun agar samah yag masuk ke TPA berkurang.
Saat ini sudah ada sekitar 43 bank sampah yang tersebar di 27 kelurahan dan sekitar 104 bank sampah yang ada di sekolah-sekolah baik tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Bank sampah tersebut dinilai cukup efektif mengurangi sampah plastik yang masuk ke TPA untuk dipilah dan diolah menjadi aneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi.
"Saat ini Pemerintah Kota Madiun sudah mampu mengurangi 15 persen dari total sampah yang masuk ke TPA per harinya untuk dapat didaur ulang. Dari angka itu paling banyak pemanfaatannya masih berasal dari sampah plastik maupun kardus," katanya.
Pihaknya menargetkan, sampah yang masuk ke TPA berkurang menjadi 80 ton per hari pada tahun 2019 seiring semakin efektifnya kegiatan pengolahan sampah 3R di tingkat rumah tangga, bank sampah, dan TPA sendiri. (*)