Gerakan "Sampang Mengaji" ini digagas oleh Bakal Calon Bupati Sampang Moh Matorurrozaq Ismail dan sebagai rangkaian dari kegiatan Hari Santri Nasional (HSN).
"Selain dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional, program ini juga untuk meningkatkan gairah keagamaan agar warga Sampang ini lebih rajin membaca Alquran," katanya menjelaskan.
Selain Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, hadir pula dalam acara perayaan HSN itu Wakil Rais PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Peluncuran program "Sampang Mengaji" ini digelar di Gedung Olahraga (Gor) Tennis Indor Jalan KH Wahid Hasyim Kota Sampang, Madura.
Ribuan orang dari kalangan santri, dan jajaran pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Sampang hadir dalam kesempatan itu.
Menurut Moh Matorurrozaq Ismail, gerakan "Sampang Mengaji" tersebut mengajak masyarakat menerapkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari demi terwujudnya bangsa yang selamat, sejahtera, dan penuh keberkahan.
Kegiatan ini, sambung dia, sekaligus untuk mengimbangi perkembangan teknolog di era globalisasi saat ini.
"Sekarang ini kultur budaya sudah bergeser buktinya setelah shalat maghrib jarang sekali untuk mengaji, justru pola pikir hanya dipengaruhi tekhnologi gedget canggih hingga dampaknya kenakalan remaja. Maka itu gerakan ini agar bisa meluangkan waktu mengaji minimal satu jam saja," ujar Torul.
Oleh karena itu, dirinya berinisiatif melakukan gerakan tersebut, dengan memberikan sebanyak bantuan 10 ribu Al-Quran untuk masjid dan mushalla se-Kabupaten Sampang.
Bantuan diberikan langsung dalam deklarasi ini kepada kiai dan ustad dari masing-masing kecamatan.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengapresiasi gerakan "Sampang Mengaji". Bahkan, "Gus Ipul" sapaan karib Wagub Syaifullah Yusuf, juga menyumbang sebanyak 1.000 buah Al Quran untuk masyarakat Sampang.
Wagub juga mendorong agar Pemkab Sampang bisa membuat aturan yang bisa meningkatkan kegiatan membaca Al Quran, berupa peraturan bupati (perbup).
"Ngaji itu sangat penting menjadikan ilmu yang tercukupi, ingin nantinya ada regulasi sehingga minimal masyarakat bisa 'one day one juz' atau sehari satu juz agar ini bisa mendorong kepada anak kita gemar membaca ayat-ayat suci Al Quran," katanya, menjelaskan. (*)
Video Oleh Abdul Aziz