Sampang (Antara Jatim) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Anang Joenaidi mengatakan kekeringan di daerah ini diprediksi akan berlangsung hingga akir Oktober 2017.
"Ini sesuai dengan informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ke BPBD Sampang," katanya di Sampang, Senin.
Ia menjelaskan, dalam informasi yang disampaikan BMKG Surabaya kepada BPBD Sampang itu dijelaskan, bahwa kekeringan di Sampang selama tiga bulan, yakni mulai Agustus hingga Oktober 2017.
Menurut dia, saat ini di Kabupaten Sampang terdapat 42 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Sampang terdata mengalami kekeringan, tersebar di 12 kecamatan dari total 14 kecamatan yang ada di wilayah itu.
"Jadi, dari sebanyak 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang ini, hanya dua kecamatan yang tidak pernah mengalami kekeringan sama sekali saat kemarau, yakni Kecamatan Omben dan Kecamatan Camplong," ujar Anang.
Kepala BPBD Sampang menjelaskan, pemkab telah mengalokasikan anggaran untuk menanggulangi bencana kekeringan dan kekurangan air bersih yang biasa terjadi di beberapa desa di wilayah itu.
Pada APBD 2017, anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk menanggulangi bencana kekeringan dan kekurangan air bersih sebanyak Rp150 juta.
"Hingga pertengahan bulan ini, anggaran yang disediakan pemerintah sudah terserap sekitar 70 persen," katanya, menerangkan.
Menurut Anang, anggaran untuk penanggulangan bencana itu disalurkan Pemkab Sampang dengan menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan.
"Dan hingga 16 Oktober 2017, kami telah menyalurkan sebanyak 10 kali ke masing-masing desa yang dilandar kekeringan yang jumlahnya mencapai 42 desa ini," kata Kepala BPBD Anang Joenaidi, menjelaskan. (*)