Malang (Antara Jatim) - Anggota Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam menlai konsep pembangunan "homestay" di kawasan desa wisata yang tersebar di seluruh Tanah Air cukup bagus dan menjanjikan bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat.
"Konsep ini cukup bagus untuk membantu wisatawan. Banyak kan wisatawan yang tidak memiliki cukup dana kalau harus menginap di hotel, sehingga homestay ini sebagai alternatif, terutama bagi wisatawan nusantara (domestik)," katanya di Malang, Jawa Timur, Senin.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Malang raya itu menerangkan konsep homestay yang ditawarkan pemerintah tersebut mencapai 100 ribu unit hingga tahun 2019. Untuk tahun ini sebanyak 20 ribu unit (kamar) yang dibangun, 2018 sebanyak 30 ribu unit dan 2019 sebanyak 50 ribu unit. Pemerintah memberikan kemudahan seperti halnya kredit kepemilikan rumah (KPR).
Pembangunan homestay desa wisata ini memberdayakan masyarakat lokal atau badan usaha milik desa (BUMD), serta memberikan kredit pemilikan rumah bagi warga dengan angsuran ringan serta bertenor 20-25 tahun. Nantinya, para pemilik homestay tersebut diberikan pelatihan dan pendampingan terkait pengelolaan homestay, buku panduan, meningkatkan bahasa asing, serta membentuk kelompok sadar wisata.
Selain dibangun di 10 destinasi prioritas, homestay desa wisata akan dibangun di destinasi wisata branding, yaitu Banyuwangi dan Makassar, destinasi utama di Bali, Kepulauan Riau (Kepri), daerah lainnya di Mandeh, serta daerah perbatasan yang berpotensi menjadi daerah tujuan wisata (cross border tourism), contohnya di Anambas, Kepri.
"Keberadaan homestay ini diharapkan mampu mengangkat perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar destinasi wisata, apalagi jika masyarakat juga mampu menghasilkan kerajinan tangan untuk soevenir pengunjung dan berbagai kebutuhan wisatawan," ujarnya.
Kementerian Pariwisata, menargetkan industri pariwisata nasional pada 2017 berkontribusi 13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, menghasilkan devisa senilai Rp182 triliun, menyerap 12,4 juta tenaga kerja, meningkatkan indeks daya saing, serta mendapatkan kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta wisatawan domestik (wisdom). Adapun target Kemenpar pada 2019 adalah membidik kunjungan wisman sebanyak 20 juta dan 275 juta wisdom.
Pembangunan homestay tersebut dipercepat oleh Kemenpar karena homestay dan desa wisata menjadi satu paket. Jumlah desa yang berpotensi menjadi desa wisata mencapai 1.902 desa, yang terdiri dari 787 desa wisata bahari, 576 desa wisata sungai, 165 desa wisata irigasi, dan 374 desa wisata danau.
Pengembangan pariwisata oleh Kemenpar berdasarkan konsep 3A, yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas (fasilitas dan pelayanan). Kemenpar fokus mengembangkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta, Candi Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai. (*)