Nganjuk (Antara Jatim) - Musibah kebakaran terjadi di Pasar Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dan hingga kini petugas dari pemadam kebakaran berupaya keras melakukan pemadaman api yang membakar pasar tersebut.
"Saat ini, tim pemadam masih berupaya keras memadamkan api. Ini ada dari PMK Kabupaten Nganjuk, Jombang, serta dari PG Lestari, yang membantu pemadaman api," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Nganjuk Agus Irianto saat dihubungi lewat telepon seluler, Minggu (1/10) malam.
Ia mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Api diduga bersumber dari salah satu kios lalu menyebar di kios lainnya. Diduga, karena banyak bahan-bahan yang mudah terbakar, api juga sangat cepat membakar kios lainnya.
"Menurut informasi, api bersumber dari salah satu kios, diduga karena arus pendek. Saat ini, petugas masih berupaya memadamkan api," katanya.
Pasar Kertosono terletak di Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk dan merupakan salah satu pasar tradisional di kabupaten tersebut. Di lokasi itu, terdapat ratusan pedagang yang setiap hari berjualan.
Untuk saat ini, pemkab belum mengetahui dengan pasti berapa jumlah kios yang terbakar serta kerugian yang diderita. Sebab, hingga kini pemadaman juga masih terus dilakukan. Api berkobar sangat besar, sehingga menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Sukoyono mengatakan hingga kini petugasnya juga masih di lokasi. Ia sudah mengirim mobil pemadam kebakaran menuju ke lokasi.
"Ini petugas juga berupaya terus memadamkan api di pasar. Ini truk tangki juga terus diisi air dikirim ke lokasi kebakaran," kata Sukoyono.
Sementara itu, para pedagang yang berjulan di pasar tersebut mendatangi lokasi pasar itu. Mereka juga berupaya berupaya nekat masuk ke area pasar, berharap masih bisa menyelamatkan barang dagangan miliknya. Polisi yang juga di lokasi meminta pedagang menjauh, sebab berbahaya.
Lokasi kebakaran itu juga menjadi tontonan warga. Mereka bahkan berdesak-desakan menonton proses pemadaman api. Bahkan, beberapa warga juga mengabadikan musibah itu dengan kamera telepon seluler yang mereka punya. (*)
