Kediri (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, dengan sejumlah partai politik di kabupaten ini bersama-sama menggelar deklarasi pilkada damai demi menciptakan situasi yang damai dan aman menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jatim 2018.
"Kami mengadakan kegiatan deklarasi ini, untuk memastikan pilkada dengan damai. Di Kabupaten Kediri nanti ada Pilkada Jatim," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Mukhlason di Kediri, Jumat.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah tamu diundang, misalnya dari KPU, panitia pengawas, gakumdu, partai pengusung, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Mereka ikut serta dalam deklarasi damai yang dilakukan di Mapolres Kediri.
Ia juga mengatakan, di Kabupaten Kediri nantinya hanya diselenggarakan Pilkada Jatim, yang diselenggarakan dalam pilkada serentak pada 2018. Seluruh tamu undangan yang terlibat, termasuk partai pengusung ikut bersama deklrasi damai.
Lebih lanjut, ia mengatakan hingga kini KPU memang belum secara resmi mengumumkan calon yang akan maju di pilkada. Hanya ada beberapa nama saja yang santer disebut maju ikut pilkada. Namun, polisi bergerak lebih dini, mengantisipasi berbagai hal yang bisa saja terjadi, termasuk kampanye hitam.
"Sampai saat ini di Kediri belum ada. Bisa saja dimungkinkan tim sukses bergerak, tapi secara sembunyi-sembunyi. Yang jelas, Kabupaten Kediri kondusif," ujarnya.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memang melakukan persiapan untuk Pilkada Jatim 2018, salah satunya memastikan data pemilih ataupun persiapan pendaftaran panitia pemilihan kecamatan (PPK) serta panitia pemungutan suara (PPS) yang akan berlangsung awal Oktober 2017.
Untuk Pilkada Jatim 2018, KPU Kabupaten Kediri memrediksi jumlah pemilih yang akan memberikan hak suaranya akan turun sekitar 1.000 orang. KPU mendata jumlah pemilih dalam pemilihan sebelumnya hingga sekitar 1,2 juta orang.
"Kami prediksi jumlah pemilih berkurang, tapi tidak terlalu besar sekitar 1.000 orang. Namun, saat ini masih proses pemutakhiran data dan dilakukan berkelanjutan," kata Ketua KPU Kabupaten Kediri Sapta Andaruisworo.
Menurut dia, banyak faktor yang memengaruhi berkurangnya jumlah pemilih, misalnya pindah atau mutasi hingga meninggal dunia. Dengan berkurangnya jumlah pemilih itu, juga memengaruhi jumlah pemilih yang terdata sebelumnya, sehingga harus dilakukan verifikasi ulang.
"Proses pemutakhiran dilakukan secara berkala dan tentunya kami kerjasama dengan dinas kependudukan dan hasil yang disampaikan ada pengurangan sekitar 1.000 orang itu sifatnya sementara jadi dinamis," ujarnya.
Kegiatan deklarasi tersebut berlangsung dengan tertib dan lancar. Dalam kegiatan tersebut, juga ada MoU di antara polisi serta berbagai pihak, untuk ikut menciptakan pilkada damai. (*)