Konsul Jenderal Jepang Masaki Tani, di Surabaya, Kamis, mengatakan pihaknya berpesan agar para penerima beasiswa Pemerintah Jepang, Monbukangakusho/MEXT (Ministry of Education, Culture, Sport, Science and Technology) tahun anggaran 2017 bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya di Jepang.
"Sebelum berangkat ke Jepang mungkin banyak kekhawatiran, namun dengan nasihat-nasihat dari para senior yang berbagi pengalaman bisa menepis kekhawatiran tersebut dan berangkat dengan tenang," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya berharap para penerima beasiswa bisa berperan aktif sebagai jembatan penghubung kerja sama antara Jepang dan Indonesia.
Hal ini juga sempat disampaikan Masaki Tani pada saat orientasi para penerima beasiswa di rumah dinas Konjen Jepang di Surabaya pada 19 September 2017.
Menurut dia, ada berbagai program beasiswa yang diberikan Pemerintah Jepang meliputi Japanese Studies, Teacher Training, S-1, Research Student, S-2 dan S-3 melalui rekomendasi universitas di Jepang serta program training jangka panjang JICA "Innovative Asia 2017".
Mereka akan menempuh studi di Jepang sejak September dan Oktober tahun ini. Orientasi ini dihadiri 28 penerima beasiswa tersebut yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur antara lain Surabaya, Malang, Jember dan lain-lain.
Pada saat orientasi juga dihadiri dua anggota Perhimpunan Alumni Dari Jepang (Persada) yakni Maretaningtias Dwi Ariani, drg, M.Kes.Ph.D dan Karina Erda S.KG. Keduanya dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Universitas Airlangga, alumni Universitas Hiroshima.
Kedua alumni tersebut memberikan orientasi tentang kehidupan dan kiat-kiat studi di Jepang serta berbagi pengalamannya selama di Jepang. Dengan demikian para peserta orentasi bisa tersenyum puas karena pertanyaan-pertanyaan yang dikhawatirkan mereka sebelum berangkat sudah terpecahkan bahkan hubungan persahabatan di antara mereka pun semakin akrab.(*)