Madiun (Antara Jatim) - Para petani mulai memanfaatkan areal lahan waduk yang mulai mengering saat memasuki musim kemarau untuk ditanami bermacam tanaman di Waduk Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Seorang petani, Sayat (70 tahun), di Madiun, Kamis, menuturkan sudah sejak awal Agustus lalu air waduk mulai menyusut dan sebagian dasar waduk mengering, sehingga lahan dasar waduk di bagian tepi sudah tidak tergenangi air.
"Sejak sekitar sebulan lalu air waduk terus menyusut, sehingga banyak petani, termasuk saya, mulai menggarap lahan ini seperti pada musim kemarau sebelum-sebelumnya," ujar Sayat di sela-sela merawat tanaman jagung.
Menurut Sayat, pada setiap musim kemarau ratusan petani yang tinggal di sekitar waduk memanfaatkan lahan waduk pada saat air surut.
"Setiap musim kemarau saya dan para petani di sini menggarap lahan untuk ditanami padi, jagung, semangka, umbi jalar dan sayur. Pihak Pengairan membolehkan warga memanfaatkan lahan ini, tetapi penggarap lahan diminta untuk membersihkan tanaman berduri yang tumbuh subur di sini," kata Sayat.
Biasanya petani mulai menggarap lahan pada akhir Juli hingga awal Agustus, sehingga selama tiga bulan air waduk menyusut tinggal sekitar 15 hingga 20 persen waduk seluas sekitar 40 hektare itu menyisakan lahan cukup luas.
"Petani mulai menanam pada akhir Juli atau awal Agustus, sehingga pada bulan Oktober ketika sudah mulai turun hujan, tanaman siap dipanen," kata Sayat.
Petani lain, Kamdi yang ditemui di sela menyemprotkan pembasmi hama pada tanaman jagungnya menuturkan dia mendapatkan lahan di lokasi lebih tinggi dan jauh dari pintu air waduk, sehingga airnya lebih dulu surut dan lahan bisa lebih cepat digarap. (*)