Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memperbaiki dan menambah sejumlah fasilitas di hutan kota, sehingga ke depan bisa menjadi salah satu destinasi wisata baru di kota ini.
"Ini tentunya bisa semakin menambah kecantikan Kota Kediri. Banyak satwa berkumpul termasuk satwa liar. Saya berharap, ini nanti bisa menaikkan indeks kebahagiaan masyarakat," kata wali Kota Kediri Abdullah Abu bakar di sela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan hutan kota tersebut di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah kota mempunyai harapan agar udara di Kota Kediri menjadi lebih baik. Salah satunya dengan semakin menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di kota ini. Beberapa tempat sudah ada RTH, namun jumlah itu masih kurang mencukupi.
Selain dibangun, hutan kota juga diubah namanya menjadi hutan joyoboyo. Di tempat ini, juga banyak berdiri pohon yang sudah besar-besar. Tempat tersebut sekaligus sebagai salah satu paru-paru di kota ini, serta tempat penyimpanan air.
Wali Kota menyebut, pembersihan sebelumnya juga telah dilakukan sebelum dilakukan persiapan pembangunan tersebut. Di tempat ini, banyak rumput liar, yang juga menjadi sarang nyamuk. Selain pembersihan rumput liar, juga dilakukan pengasapan atau "Fogging".
"Nanti akan ditambah pohon-pohon yang sudah langka dan ditanam dengan penempatan tertentu, sehingga bisa menjadi sistem eduaksi bagi seluruh warga. Ini juga sesuai dengan konsep eko. Jadi, nantinya tidak buat perkerasan terlalu banyak, sehingga tanah tetap bisa menyerap air," ujarnya.
Ia berharap, dengan dibangunnya hutan joyoboyo tersebut, bisa semakin mengasah minat anak-anak untuk belajar tentang alam. Anak-anak kini banyak menghabiskan waktunya dengan bermain gawai, padahal bisa untuk aktivitas lainnya.
"Anak-anak itu tugasnya belajar dan bermain, dan mainnya gadget saja. Tapi, jika di taman anak-anak bisa berlari, main sepatu roda dan menurut saya itu lebih bagus. Jika bermain gadget kurang bagus," katanya.
Ia juga berpesan agar masyarakat ke depannya ikut menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Dengan itu, lingkungan bisa menjadi lebih baik dan udara juga semakin sehat.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Kediri Didik Catur mengatakan dalam pembangunan tersebut, sudah direncanakan untuk membuat berbagai macam tempat, misalnya tempat pengolahan sampah edukatif, kebun partisipatif, wahana titian balok dan ayunan, dan sejumlah tempat lainnya.
Ia menambahkan, pemerintah kota sudah lama akan membangun hutan ini. Pelaksana proyek tersebut adalah PT Cipta Bhakti Pertiwi dengan konsultan pengawas CV Sinar Rizky Konsultan. Untuk pembangunan tersebut dianggarkan sebesar Rp6,6 miliar dengan menggunakan dana APBD Kota Kediri dan diharapkan bisa selesai akhir Desember 2017.
"Sesuai dengan kontrak nanti selesai akhir Desember 2017. Tapi, kami sudah koordinasi dengan pemborong dan insya Allah diupayakan pertengahan Desember 2017 sudah selesai," katanya.
Ia menambahkan, luas lahan yang dibangun di hutan joyoboyo itu sekitar 2,6 hektare. Lahan itu adalah aset milik Pemkot Kediri, sehingga bisa dengan leluasa dikelola dengan baik. Pembangunan tersebut akan dilakukan dua tahap, dimana pada pada tahap pertama 2017 dengan anggaran sebesar Rp6,6 miliar dan tahap kedua pada 2018 dengan rencana anggaran Rp3,5 miliar. (*)