Bangkalan (Antara Jatim) - Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bangkalan, Jawa Timur, Eddy Moeljono
menyatakan hingga kini kekurangan tenaga guru aparatur sipil negara
(ASN) di lingkungan pemkab belum terpenuhi.
"Kekurangan guru ASN ini belum terpenuhi karena selama ini belum ada rekrutmen untuk ASN guru dalam jumlah banyak," kata Moeljono di Bangkalan, Rabu.
Ia menjelaskan kekurangan guru ASN di Bangkalan itu dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dan yang sederajat.
"Jumlahnya berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Bangkalan yang kami terima, mencapai 3.300 orang," ujarnya.
Menurut Moeljono, jumlah kekurangan guru ASN itu sejak 2016 dan hingga saat ini belum terpenuhi.
Lembaga pendidikan yang banyak kekurangan guru ASN adalah Sekolah Dasar (SD) di pelosok-pelosok desa. Kebanyakan sekolah hanya memiliki satu guru ASN yakni kepala sekolah, sedangkan lainnya guru dari tenaga sukarelawan dan honorer.
"Hal ini juga terjadi, karena kebanyakan guru ASN numpuk di perkotaan," ujarnya.
Oleh karena itu, sambung dia, pihaknya meminta agar ke depan, penempatan guru ASN benar-benar diperhatikan yakni dengan mengedepankan asas pemerataan.
Sementara itu, data di Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan menyebutkan jumlah guru mulai tingkat SD, SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Bangkalan sebanyak 10.986 guru.
Perinciannya, guru ASN sebanyak 5.471 orang, guru tenaga harian lepas berjumlah 1.279 orang dan guru sukwan sebanyak 4.236 orang.
Hingga tahun pelajaran 2017-2018 ini Disdik Bangkalan masih membutuhkan tambahan sebanyak 3.300 tenaga pendidik.
Perinciannya guru SD sebanyak 3.035 orang, SMP sebanyak 65, guru SMA sebanyak 50 orang dan guru SMK sebanyak 150 orang.
Jumlah lembaga SD di Kabupaten Bangkalan sebanyak 698 lembaga dengan kategori SD Negeri sebanyak 659 Lembaga dan SD Swasta 40 lembaga. Lembaga SMP sebanyak 197 lembaga, dengan rincian 57 SMP Negeri, dan 140 SMP Swasta.
Untuk lembaga tingkat SLTA sebanyak 55 lembaga, meliputi 10 SMA Negeri dan 45 SMA swasta. Sedangkan lembaga SMK berjumlah 56 lembaga, yakni 10 negeri dan 46 SMK swasta. (*)
"Kekurangan guru ASN ini belum terpenuhi karena selama ini belum ada rekrutmen untuk ASN guru dalam jumlah banyak," kata Moeljono di Bangkalan, Rabu.
Ia menjelaskan kekurangan guru ASN di Bangkalan itu dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dan yang sederajat.
"Jumlahnya berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Bangkalan yang kami terima, mencapai 3.300 orang," ujarnya.
Menurut Moeljono, jumlah kekurangan guru ASN itu sejak 2016 dan hingga saat ini belum terpenuhi.
Lembaga pendidikan yang banyak kekurangan guru ASN adalah Sekolah Dasar (SD) di pelosok-pelosok desa. Kebanyakan sekolah hanya memiliki satu guru ASN yakni kepala sekolah, sedangkan lainnya guru dari tenaga sukarelawan dan honorer.
"Hal ini juga terjadi, karena kebanyakan guru ASN numpuk di perkotaan," ujarnya.
Oleh karena itu, sambung dia, pihaknya meminta agar ke depan, penempatan guru ASN benar-benar diperhatikan yakni dengan mengedepankan asas pemerataan.
Sementara itu, data di Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan menyebutkan jumlah guru mulai tingkat SD, SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Bangkalan sebanyak 10.986 guru.
Perinciannya, guru ASN sebanyak 5.471 orang, guru tenaga harian lepas berjumlah 1.279 orang dan guru sukwan sebanyak 4.236 orang.
Hingga tahun pelajaran 2017-2018 ini Disdik Bangkalan masih membutuhkan tambahan sebanyak 3.300 tenaga pendidik.
Perinciannya guru SD sebanyak 3.035 orang, SMP sebanyak 65, guru SMA sebanyak 50 orang dan guru SMK sebanyak 150 orang.
Jumlah lembaga SD di Kabupaten Bangkalan sebanyak 698 lembaga dengan kategori SD Negeri sebanyak 659 Lembaga dan SD Swasta 40 lembaga. Lembaga SMP sebanyak 197 lembaga, dengan rincian 57 SMP Negeri, dan 140 SMP Swasta.
Untuk lembaga tingkat SLTA sebanyak 55 lembaga, meliputi 10 SMA Negeri dan 45 SMA swasta. Sedangkan lembaga SMK berjumlah 56 lembaga, yakni 10 negeri dan 46 SMK swasta. (*)