Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dalam pemanfaatan dan pengembangan "smart student card" (kartu pintar) untuk memudahkan akses transaksi pelajar SD-SMP negeri dan swasta.
"Kartu pintar memiliki banyak manfaat mulai dari rekaman data siswa (nama, tempat tinggalnya dan NIK) dan sebagai kartu ATM," kata Kepala Kanwil BNI 46 Kota Surabaya Slamet Djumantoro saat menandatangani nota kesepahaman (MoU) kartu pintar di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Menurut dia, khusus penggunaan sebagai kartu ATM akan difungsikan untuk transaksi pembayaran di kantin sekolah, berbelanja di mal dan yang paling utama adalah mengajari anak-anak untuk menabung sejak dini. "Itu misi kami," ujarnya.
Rencananya, lanjut Slamet, kartu pintar segera diluncurkan pada 17 Agustus 2017 sekaligus disosialisasikan kepada para pelajar SD-SMP se-Surabaya dan madrasah.
"Targetnya tahun ini akan dibagi 3 ribu kartu dengan target awal 400 ribu kartu secara bertahap di Surabaya saja," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan melakukan edukasi digital banking secara dini kepada pelajar SD-SMP dalam proses bertransaksi dengan limit Rp1 juta sehingga kartu ini dinilai aman dan orang tua bisa mengontrol penggunaan kartu ini.
"Karena sekarang sudah zamannya generasi milenia, semua ada di satu genggaman oleh karenanya kami biasakan mereka untuk menggunakan ATM," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M.Ikhsan menegaskan data smart study card yang bakal digunakan untuk kartu pelajar dipastikan tidak akan berbenturan dengan data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk) Surabaya.
"Data yang ada di dalam kartu pelajar ini sudah disesuaikan dengan Dispendukcapil. Makanya kita bisa pakai NIK dan segala macam karena sudah menyatu semuanya," ujarnya. (*)