Jakarta (Antara) - Sebanyak empat mahasiswa Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan celana dalam wanita yang bisa digunakan saat menstruasi, tanpa harus menggunakan "pembalut" sekali pakai.
Mahasiswa Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) Zahiroh Maulida, Diane Friska, Laela Mustikasari dan Siti Habibah menciptakan celana dalam wanita yang dapat mengurangi pencemaran limbah "pembalut" terhadap lingkungan.
Zahiroh mengatakan limbah "pembalut" dapat mencemari perairan, sehingga untuk mengurangi dampak adanya limbah pembalut dibuat produk celana dalam anti "pembalut" "No Wori", demikian wawancara yang dilakukan dengan Antara di Jakarta, Kamis.
"Celana dalam anti "pembalut" No Wori" adalah inovasi kami yang sudah dilengkapi dengan bagian penyerap yang dapat digunakan wanita saat menstruasi." kata Zahiroh.
Zahiroh menambahkan bahan celana dalam anti pembalut "No Wori" terbuat dari bahan-bahan kain yaitu celana dalam berbahan dasar kain microfleece, microfiber, waterproof breathable dan kain serat bambu yang nyaman dipakai serta memiliki struktur yang halus sehingga tidak menimbulkan iritasi.
Pembalut sekali pakai sekarang banyak terbuat dari plastik yang dapat merusak lingkungan alam, selain tidak ramah lingkungan bahan "pembalut" sekali pakai mengandung bahan kimia yang dapat berisiko terkena kanker serviks.
Produk bernama "No Wori" yang artinya produk yang tidak perlu dikhawatirkan terhadap pencemaran lingkungan, tidak perlu khawatir terhadap iritasi di daerah kewanitaan yang dapat mengakibatkan penyakit kanker serviks, wanita juga tidak perlu khawatir tembus atau basah saat menggunakan celana dalam ini.
Untuk memaksimalkan tujuan pembuatan produk yang tidak mencemarkan lingkungan, Zahiroh membuat dua model celana dalam anti "pembalut" yaitu Orange Cream dan Blue Grey.
Kelebihan celana dalam anti "pembalut" "No Wori" ini bisa digunakan berulang-ulang, untuk pencuciannya bisa dilakukan seperti mencuci celana dalam biasa.
"Celana dalam anti pembalut tidak mempunyai efek samping, karena berperinsip untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan mengurangi pencemaran lingkungan. Celana dalam ini juga mencegah berbagai penyakit yang timbul dari pembalut sekali pakai." Kata Zahiroh
Celana dalam anti "pembalut" "No Wori" telah diuji daya serapnya dengan menggunakan darah hewan yang relatif sama dengan darah manusia. Produk ini merupakan terusan dari program karsa cipta menjadi program kewirausahaan, sehingga produk ini bisa dipasarkan dan dikenal masyarakat untuk memaksimalkan tujuan diciptakannya celana dalam anti "pembalut" "No Wori" yaitu mengurangi pencemaran limbah "pembalut" sekali pakai.
Harga satu celana dalam adalah Rp 40.000 untuk semua ukuran.
"Produk "No Wori" ini disarankan penggunannya yaitu tiga kali sehari" Kata Zahiroh. (*)