Lumajang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Lumajang akan mengembangkan salah satu produk
unggulan lokal yakni kopi robusta yang dikenal sebagai kopi lereng
Gunung Semeru di Desa Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Setahun yang lalu, kopi di Desa Pasrujambe sudah saya kenalkan dengan sebutan Kopi Lereng Semeru (KoLeSem) dengan salah satu produk olahannya yakni Kopi Bubuk Lembah Semeru atau disebut Mbah Meru yang diproduksi oleh Bapak Robert di Desa Pasrujambe," kata Bupati Lumajang As`at usai petik kopi robusta di Dusun Tawon Songo, Desa/Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Kamis.
Sebagai salah satu upaya mendukung produk lokal, Bupati Lumajang beserta jajaran Forkompimda setempat dan Kelompok Tani Mawar melaksanakan kegiatan petik kopi robusta di Desa Pasrujambe.
Kegiatan petik kopi itu dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, Direktur Perlindungan Perkebunan Direktorat Perkebunan Dudi Gunardi, Kepala BBPPTP Surabaya Ardi Praptono dan Kabid Tanaman Tahunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Bambang Budiarso.
Kopi Robusta yang tumbuh di wilayah Pasrujambe telah diakui memiliki mutu, aroma dan khasiat yang sangat bagus dengan salah satu produk kopi dari Kelompok Tani Mawar tersebut adalah kopi lereng Semeru.
"Olahan kopi bubuk Mbah Meru ini dipakai oleh ahli racik kopi di sebagian besar warung-warung di Lumajang dan kopi tersebut telah membanggakan Kabupaten Lumajang di kancah nasional karena meraih rangking 2 pada kegiatan Festival Kopi Nasional di Bali," tuturnya.
Sebagai langkah kongkrit untuk pengembangan produk kopi lereng Semeru, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan nilai produksi karena masih ada beberapa kendala terkait pengembangan produk KoLeSem yakni salah satunya faktor iklim.
"Saya bersama jajaran perbankan dan dunia usaha lainnya segera mengambil langkah kongkrit terkait mesin pengering maupun pengemasan produk kopi lereng Semeru tersebut," katanya.
As`at mengatakan Desa Pasrujambe yang merupakan daerah lereng Gunung Semeru diharapkan menjadi wilayah yang terkenal dengan kekayaan potensi alam, termasuk wisata alam dan berbagai wisata religi lainnya, serta masyarakatnya yang harmonis.
"Secara intensif, saat ini saya sedang merancang agar Desa Pasrujambe menjadi sebuah kampung kopi lereng Semeru," ujarnya.(*)
"Setahun yang lalu, kopi di Desa Pasrujambe sudah saya kenalkan dengan sebutan Kopi Lereng Semeru (KoLeSem) dengan salah satu produk olahannya yakni Kopi Bubuk Lembah Semeru atau disebut Mbah Meru yang diproduksi oleh Bapak Robert di Desa Pasrujambe," kata Bupati Lumajang As`at usai petik kopi robusta di Dusun Tawon Songo, Desa/Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Kamis.
Sebagai salah satu upaya mendukung produk lokal, Bupati Lumajang beserta jajaran Forkompimda setempat dan Kelompok Tani Mawar melaksanakan kegiatan petik kopi robusta di Desa Pasrujambe.
Kegiatan petik kopi itu dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, Direktur Perlindungan Perkebunan Direktorat Perkebunan Dudi Gunardi, Kepala BBPPTP Surabaya Ardi Praptono dan Kabid Tanaman Tahunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Bambang Budiarso.
Kopi Robusta yang tumbuh di wilayah Pasrujambe telah diakui memiliki mutu, aroma dan khasiat yang sangat bagus dengan salah satu produk kopi dari Kelompok Tani Mawar tersebut adalah kopi lereng Semeru.
"Olahan kopi bubuk Mbah Meru ini dipakai oleh ahli racik kopi di sebagian besar warung-warung di Lumajang dan kopi tersebut telah membanggakan Kabupaten Lumajang di kancah nasional karena meraih rangking 2 pada kegiatan Festival Kopi Nasional di Bali," tuturnya.
Sebagai langkah kongkrit untuk pengembangan produk kopi lereng Semeru, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan nilai produksi karena masih ada beberapa kendala terkait pengembangan produk KoLeSem yakni salah satunya faktor iklim.
"Saya bersama jajaran perbankan dan dunia usaha lainnya segera mengambil langkah kongkrit terkait mesin pengering maupun pengemasan produk kopi lereng Semeru tersebut," katanya.
As`at mengatakan Desa Pasrujambe yang merupakan daerah lereng Gunung Semeru diharapkan menjadi wilayah yang terkenal dengan kekayaan potensi alam, termasuk wisata alam dan berbagai wisata religi lainnya, serta masyarakatnya yang harmonis.
"Secara intensif, saat ini saya sedang merancang agar Desa Pasrujambe menjadi sebuah kampung kopi lereng Semeru," ujarnya.(*)