Tulungagung (Antara Jatim) - Statistik angka kematian orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mencatat rata-rata lima orang tewas setiap bulannya akibat sistem kekebalan tubuh menurun yang menyebabkan komplikasi penyakit akut yang dialami penderita.
"Total sampai enam bulan ini 32 kasus. Jadi bisa dikata rata-rata lima kasus kematian per bulan. Sedangkan datanya, 2016 hingga saat ini mencapai 1.666," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Selasa.
Menurut Didik, rasio kematian ODHA bisa saja terus meningkat. Pasalnya, masih ada cukup banyak ODHA yang belum rela membuka diri dan melakukan terapi pengobatan secara intensif di klinik VCT (voluntary counsuling and testing) yang tersedia di RSUD maupun beberapa puskesmas setempat.
Kasus kematian ODHA selama kurun 2017 menambar deret panjang jumlah korban tewas akibat penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut.
"Terhitung sejak kasus tersebut di temukan pertama pada tahun 2006 silam, total 228 nyawa yang telah melayang," katanya.
Dari beberapa kasus kematian ODHA, lanjut Didik, diketahui sebenarnya para ODHA ini meninggal bukan disebabkan oleh virus HIV/AIDS. Namun di sebabkan oleh penyakit penyerta atau infeksi oportunisinya.
Sebab, kata Didik, penyakit HIV/AIDS ini hanya menyerang imun pengidapnya. Jika imun tubuh semakin lemah, hampir dipastikan kondisi penderita semakin parah karena lebih mudah terserang penyakit menular hingga akhirnya tubuh semakin drop dan meninggal. (*)
Sebulan, Lima ODHA Meninggal di Tulungagung
Selasa, 20 Juni 2017 21:00 WIB
"Terhitung sejak kasus tersebut di temukan pertama pada tahun 2006 silam, total 228 nyawa yang telah melayang," katanya.