Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi peran PT PLN (Persero) yang telah menghadirkan kemandirian ekonomi bagi komunitas orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Bali.
Erick Thohir mengapresiasi peran PLN di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Sekar Jempiring Bali, yang mampu menyejahterakan dan meningkatkan taraf hidup dari para ODHA, mulai dari budi daya tanaman ataupun pelatihan keterampilan.
"Terima kasih atas perjuangan teman-teman (ODHA) yang terus berjuang, terus berusaha dan menginspirasi kita semua," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ketika berbincang secara langsung dengan perwakilan dari KDS Sekar Jempiring, Erick Thohir pun tak kuasa menahan haru mendengar perjuangannya untuk dapat terus menatap masa depan. Tak sungkan, Menteri BUMN pun langsung memeluknya untuk menenangkan perwakilan ODHA yang mulai menangis menceritakan perjuangannya di masa lalu.
Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bertajuk KDS Sekar Jempiring, PLN Group berupaya meningkatkan taraf hidup komunitas ODHA sejak 2019.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan melalui KDS Sekar Jempiring, PLN ingin meningkatkan kepercayaan diri penderita HIV/AIDS agar tetap optimis dalam melanjutkan hidupnya.
Program ini memiliki dua agenda, yakni memberikan keterampilan kepada komunitas ODHA, disertai dengan sosialisasi kepada masyarakat tentang HIV/AIDS secara menyeluruh.
"Alhamdulillah, saat ini komunitas ODHA di KDS Sekar Jempiring sudah mampu meningkatkan perekonomian mereka secara mandiri dan memberi inspirasi pada masyarakat di sekitarnya," ujarnya.
Di KDS Sekar Jempiring, PLN memberikan pelatihan kepada 42 anggotanya agar memiliki keterampilan, mulai dari menjahit, membuat obat herbal, hingga melakukan kegiatan urban farming. Hasilnya, saat ini KDS Sekar Jempiring menghasilkan empat liter pupuk organik cair per bulan yang saat ini masih digunakan untuk keperluan sendiri.
"Juga ada peningkatan keuangan Koperasi Sekar Jempiring sebesar Rp43,4 juta, dari Rp2,7 juta tahun pada 2019 menjadi Rp46,1 juta pada 2021," ujar Darmawan.
Ke depan, Dirut PLN berharap komunitas ini dapat semakin maju dan dapat menjadi contoh bagi ODHA lain agar mau membuka dirinya dan menatap masa depan dengan lebih optimis. Dengan demikian, mereka juga dapat berkontribusi di masyarakat dan ikut menjadi pendorong kemajuan bangsa ini.
Selain KDS Sekar Jempiring di Bali, PLN juga turut berperan aktif mendukung pengembangan lebih dari 8.000 usaha mikro dan kecil (UMK) melalui 29 Rumah BUMN yang dikelola perseroan di Indonesia.
Khusus di Bali, sepanjang 2021 total ada 234 UMK yang berada di bawah naungan Rumah BUMN Denpasar dengan total biaya pembinaan yang sudah disalurkan sebesar Rp332,9 juta.
Salah satu bentuk bantuan PLN kepada UMK ini berupa moda transportasi gerobak motor listrik yang diharapkan mampu mendorong kendaraan listrik berbasis baterai.
Sebagai solusi transportasi zero pollution, program ini juga ditargetkan mampu menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke listrik.
"Kami berharap melalui penyaluran bantuan ini, UMK dapat meningkatkan perekonomiannya sekaligus berkontribusi terhadap penggunaan moda transportasi yang green atau lebih bersih," ujar Darmawan. (*)