Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V yang meliputi wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara memastikan aksi yang dilakukan Awak Mobil Tanki (AMT) di Terminal BBM Surabaya Grup dipastikan tidak mengganggu distribusi BBM ke masyarakat.
Area Manager Communication and Relation Pertamina MOR V, Heppy Wulansari di Surabaya, Senin mengatakan pihak AMT sebelumnya juga sudah berkomitmen untuk tertib dan tidak mengganggu distribusi BBM ke masyarakat.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak PT Patra Niaga untuk dapat menyelesaikan permasalahan mereka dengan AMT sebaik mungkin," ujar Heppy, menjelaskan.
Heppy mengaku telah melakukan upaya antisipasi agar distribusi BBM tidak terganggu dengan adanya aksi demo tersebut.
"Kami menghormati penyampaian aspirasi yang dilakukan AMT, namun kami juga melakukan upaya antisipasi untuk meastikan distribusi BBM tetap berjalan lancar ke seluruh SPBU," katanya.
Antisipasi yang dilakukan, kata dia, dengan menyiapkan AMT cadangan untuk menggantikan AMT yang melakukan aksi demo, termasuk berkoordinasi dengana aparat untuk pengamanan terminal BBM.
Pertamina, kata Heppy, juga sudah melakukan persiapan mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM di seluruh wilayah Pertamina Marketing Operation Region V, mulai dari peningkatan stok BBM hingga 10 persen di atas kondisi normal.
Selain itu, dilakukan penambahan 42 unit mobil tanki, pembentukan SPBU kantong, hingga penyiapan outlet non SPBU di ruas-ruas jalan tol yang baru untuk mengantisipasi kebutuhan BBM pemudik saat kondisi macet di jalan tol.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat, jika menemukan adanya kendala dalam pembelian BBM maupun elpiji selama masa Lebaran agar dapat menginformasikan ke Pertamina di nomor 1500 000, dan kami terus melakukan pantauan lebaran hingga tanggal 11 Juli 2017," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan awak mobil tangki Pertamina yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) melakukan mogok kerja dengan unjuk rasa di depan Depo Pertamina Tanjungwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sejak pagi para sopir mobil tangki tersebut berkumpul dan berorasi secara bergantian menyuarakan tuntutan mereka terkait dengan penghapusan sistem kontrak kerja yang dinilai merugikan para sopir truk tangki bahan bakar minyak (BBM).
Aksi mogok diakibatkan karena AMT protes kepada Pertamina yang telah melakukan PHK massal terhadap awak mobil tangki di beberapa depo menjelang Lebaran.(*)