Madiun (Antara Jatim) - PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Jawa Timur, Selasa, menggelar simulasi penanganan kecelakaan kereta api (KA) dalam rangka kesiapan dan kelancaran pelayanan saat angkutan Lebaran tahun 2017.
"Untuk mengantisipasi kejadian yang bisa mengakibatkan gangguan perjalanan kereta api, dilaksanakan simulasi penanganan kecelakaan KA yang digelar di emplasemen Stasiun Madiun, tepatnya di jalur simpang menuju Depo Mekanik Madiun," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Supriyanto, kepada wartawan.
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan agar semua unit yang ada di wilayah operasionalnya dapat bertugas semaksimal mungkin, terlebih dalam kondisi gangguan atau darurat. Sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang tetap terjaga.
Dalam simulasi tersebut diskenariokan terjadi peristiwa luar biasa (PL) berupa anjlokan dua as roda kereta bagasi. Kemudian dilakukan koordinasi dan pelaporan ke Pusat Pengendali Operasional Kereta Api (Pusdalopka) untuk penanganan evakuasi.
"Dalam kejadian tersebut, pihak pusdalopka seolah-olah memberi estimasi waktu 90 menit kepada tim yang terlibat untuk melakukan evakuasi," kata dia.
Adapun tim yang terlibat dalam simulasi peristiwa luar biasa tersebut antara lain, unit operasional, sarana, prasarana, pengamanan, angkutan penumpang dan barang, serta unit kesehatan.
Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan "rerailling equipment" (dongkrak) Lukas serta beberapa balok kayu bantalan.
"Dengan alat tersebut as kereta yang anjlok bisa dikembalikan ke jalur yang benar dalam waktu 40 menit, lebih cepat dari estimasi waktu yang diberikan pusdalopka," kata dia.
Sedangkan unit lain bertindak sesuai tugasnya masing-masing. Seperti dari unit pengamanan dan angkutan dilakukan evakuasi dan pengamanan penumpang. Dari prasarana melakukan perbaikan terhadap prasarana yang mengalami gangguan.
Dan dari pihak unit kesehatan melakukan evakuasi terhadap penumpang yang mungkin mengalami gangguan kesehatan akibat kejadian yang disimulasikan tersebut.
Supriyanto menambahkan, dengan adanya simulasi tersebut, diharapkan semua unit tahu dan memahami "Standard Operation Prosedure" (SOP) serta langkah–langkah yang harus dilakukan guna penanganan jika keadaan darurat terjadi.
"Kami tidak mengharapkan terjadinya kecelakaan KA, namun kami tetap harus menyiapkan personel agar selalu siaga dalam kondisi apapun saat bertugas terlebih dalam masa angkutan lebaran," katanya. (*)
Video oleh: Louis Rika