Surabaya (Antara Jatim) – Murpin Josua Sembiring kembali menjabat sebagai Rektor Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya periode keduanya untuk tahun 2017-2021 setelah terpilih kembali dalam pemilihan rektor melalui senat.
Sekretaris Senat Uwika, Priyo Suprobo mengatakan, kembali menjabatnya Murpin sebagai rektor Uwika Surabaya setelah proses pemilihan rektor melalui senat. Dalam pemilihan itu, Murpin terpilih setelah terjadi kesepakatan antara pihak yayasan dengan Uwika berdasar statuta.
"Senat sendiri mewakili beberapa konstituen, antara lain civitas akademika, dosen dan karyawan, guru besar hingga dekan. Ternyata semua menyepakati Pak Murpin melanjutkan ke periode kedua," katanya.
Dia menjelaskan, untuk periode Murpin yang kedua ini, sejak Bulan Maret pihak senat lansung diajukan ke yayasan.
"Kenapa diproses agak lambat? Karena dari pihak yayasan juga menunggu pelantikan Ketua Yayasan yang baru juga. Sehingga, akhirnya ketetapan itu di SK-kan per Mei. Pelantikan pertengahan Mei ini. Yang jelas, proses pemilihan berdasar musyawarah mufakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Indonesia (YPPI) Herman Halim berharap di periode keduanya, Murpin mampu meningkatkan kualitas pendidikan di kampus tersebut.
Herman Halim mengatakan, pendidikan mempunyai peran penting untuk membangun negara ini. Hal itu sudah mutlak. Apalagi, di tengah carut marutnya politik yang sudah melebar kemana-mana seperti saat ini, pendidikan lah yang harus mengambil peran.
"Bukan hanya pendidikan tinggi, tapi pendidikan sejak usia dini, semua harus ikut mengambil peran," kata dia.
Dia menyatakan, pada periode pertama Murpin dinilai berhasil memimpin Uwika. Ke depan, peningkatan kualitas lulusan harus menjadi fokus pekerjaan rektor.
"Begitu keluar dari Uwika bisa siap pakai di masyarakat. Bukan tolah-toleh dulu, kalau perlu sudah direkrut perusahaan saat berkuliah. Ini menjadi bukti baiknya kualitas pendidikan Uwika," ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Kerjasama Asia untuk Rektor Uwika, Chandra Wurianto Woo menambahkan, ke depan banyak bidang yang bisa dikerjakan rektor. Salah satunya datang dari Pemkot Surabaya yang menginginkan murid SDN se Surabaya menerima pembelajaran bahasa Mandarin.
"Bu wali kota menyampaikan permintaan ini langsung ke saya ketika bertemu," ujarnya.
Dia mengaku, permintaan pemkot bisa dipenuhi, namun belum untuk semua SD yang jumlahnya cukup banyak. Sementara ini pembelajaran bahasa mandarin baru bisa dilakukan di Rumah Bahasa di areal Balai Pemuda.
"Kalau pemkot ingin di SD segera ada guru bahasa Mandarin, sediakan SDM dan akan dilatih terlebih dulu," kata dia.(*)