Surabaya (Antaranews Jatim) - Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya mendatangkan empat dosen penutur asli (native) bahasa Mandarin langsung dari Republik Rakyat Tiongkok sebagai dosen tetap untuk memperkuat pengajaran bahasa Mandarin kepada mahasiswa mereka.
"Kami rekrut empat `native` bahasa Mandarin. Bulan Maret nanti sudah mulai mengajar," kata Rektor Uwika Murpin Josua Sembiring usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan rumah untuk dosen "native" bahasa Mandarin dari Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya, Senin.
Dia menjelaskan, mendatangkan para dosen itu merupakan cita-citanya sejak lama. Pasalnya, kualitas pendidikan bahasa Mandarin di Uwika bisa jadi yang terdepan. "Mereka muda-muda dan energik. Cocok dengan mahasiswa kami," ujarnya.
Para dosen itu, lanjut Murpin, direkrut melalui seleksi yang ketat.
Murpin mengatakan, keempatnya adalah dosen negeri di sana. Mereka lulusan perguruan tinggi ternama. Di antaranya lulusan dari Hebei University, lulusan Jinan University, lulusan Minzhu University of China, dan lulusan Bohai University.
Dia berharap mereka ini tidak hanya mengajar bahasa Mandarin, tapi juga mentransfer ilmu kemajuan di RRT. Termasuk budaya kerja, daya juang, taat asas, serta disiplin. Selain itu, dengan transfer ilmu dan budaya yang baik, mahasiswa bisa mengambil manfaatnya.
"Nantinya tiap satu angkatan mahasiswa diajar satu `native`. Semua tergantung keahlian masing-masing mereka," kata Murpin.
Ketua Umum Lembaga Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa Jatim Henry Hermawan mengaku senang bahasa Mandarin berkembang dengan sehat belakangan ini. Menurutnya bahasa Mandarin sangat dibutuhkan karena tidak bisa dimungkiri ekonomi Tiongkok berkembang dengan pesat.
"Kalau kualitas guru bahasa Mandarin itu baik, maka ada jaminan kualitas murid atau lulusannya nanti bisa berbaha Mandarin dengan baik," ujarnya.
Saat ini hanya ada enam perguruan tinggi di Jatim yang sudah membuka jurusan bahasa Mandarin antara lain Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Kristen (UK) Petra, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Ma Chung Malang. (*)