Sampang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur, mengantisipasi praktik politik uang pada pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang akan digelar, Selasa (16/5).
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) Pemkab Sampang Suhanto di Sampang, Senin, pihaknya telah menerjunkan tim siluman ke lapangan, gabungan antara pemkab dengan petugas keamanan dari Polres Sampang dan Kodim 0828 Sampang.
"Antisipasi politik uang dengan menerjunkan tim siluman gabungan ini, agar pelaksanaan pilkades serentak besok bebas dari praktik kotor dan pemilihan calon pemimpin mereka oleh masyarakat berdasarkan hati nurani, bukan karena uang," ujar Suhanto.
Sebab, kata dia, apabila masyarakat memilih calon pemimpin berdasarkan uang, maka yang rugi nantinya adalah masyarakat itu sendiri.
Menurut Suhanto, jauh sebelum pelaksanaan pilkades, pemkab sebenarnya telah menggelar sosialisasi akan pentingnya memilih calon pemimpin yang bersih dan bebas dari suap.
"Setiap ada pertemuan dengan masyarakat dan tokoh masyarakat desa telah kami sampaikan hal itu. Dengan harapan, pelaksanaan pilkades benar-benar bersih dan masyarakat memilih calon pemimpin mereka berdasarkan keinginan hati nuraninya," ujar Suhanto.
Pemilihan kepala desa serentak yang akan digelar Selasa (16/5) itu di 31 desa dengan jumlah pemilih sebanyak 97.176 orang.
"Total jumlah calon kepala desa yang akan bersaing memperebutkan dukungan masyarakat sebanyak 82 orang," ucap Suhanto.
Ke-82 calon kepala desa itu, merupakan calon yang telah dinyatakan lulus administrasi oleh panitia penyelenggaran pemilihan kepala desa.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Bapemas Pemdes Sampang Suhanto juga meminta, apabila ada warga yang menjumpai adanya tim sukses calon yang memberikan uang, hendaknya dilaporkan kepada petugas.
"Kerahasiaan pelapor akan kita lindungi. Jadi tidak perlu khawatir," ujar Suhanto. (*)